Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Video Truk Kayu, Mantan Bupati Samosir Diancam Dibunuh

Kompas.com - 17/05/2013, 17:45 WIB
Kontributor Kompas TV, Tigor Munthe

Penulis

SAMOSIR, KOMPAS.com — Mantan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Samosir, Sumatera Utara, Wilmar Simanjorang dan anaknya, Rikardo Simanjorang diancam dibunuh dengan menggunakan kelewang oleh centeng truk kayu di kawasan hutan Tele, Kabupaten Samosir, Kamis (16/5/2013) malam.

Wilmar dalam keterangannya, Jumat (17/5/2013), mengatakan, dirinya bersama putranya bermaksud mengawasi sejumlah truk yang keluar masuk dari hutan Tele membawa kayu. Saat dua truk yang keluar membawa tumpukan kayu coba direkam menggunakan handycam merek Sony, tiba-tiba seorang pria turun dari satu mobil Escudo, yang persis di belakang truk. Mengaku marga Hutasoit, pria ini mengeluarkan kelewang.

"Kelewang itu diarahkan Hutasoit ke perut saya sambil mengancam akan membunuh jika handycam tidak saya serahkan," kata Wilmar.

Handycam lalu dirampas, dirusak dan dibawa pergi oleh oknum yang diduga karyawan PT Gorga Duma Sari. Kejadian itu, tambahnya, berlangsung di depan kantor Pos Polisi Tele, Desa Partungkot Naginjang, Kecamatan Harian.

Saat itu, petugas Pos Polisi Tele Brigadir Goido Sinaga menghentikan dua kendaraan yang mengangkut kayu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kayu yang diangkut itu memiliki dokumen resmi atau tidak. Sembari petugas memeriksa kelengkapan dokumen, sebut Wilmar, mereka mengambil gambar truk pengangkut kayu yang diangkut guna keperluan dokumentasi.

Akibat pengancaman serta perusakan itu, Wilmar dan putranya sangat trauma dan ketakutan. Wilmar dan putranya sempat berlindung di salah satu rumah warga. Dia kemudian bersama Sekretaris Forum Pesona, Fernando Sitanggang serta puluhan masyarakat Hariara Pintu dan Sianjur, membuat laporan pengaduan ke Polres Samosir, Kamis (16/5/2013) sekitar pukul 23.00.

"Kami sangat menyayangkan sikap petugas Pos Polisi Tele yang tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah dan mengamankan pelaku," katanya.

Saat melapor ke Polres Samosir, Wilmar memberikan barang bukti yang tersisa berupa kesing handycam yang telah rusak kepada petugas polisi.

Sementara itu, Sekretaris Forum Pesona, Fernando Sitanggang mengatakan, kejadian ini menguatkan dugaan bahwa PT Gorga Duma Sari (GDS) tetap menebang dan mengambil kayu dari hutan alam Tele. Padahal, Pemkab Samosir telah menghentikan sementara segala operasional PT GDS untuk waktu yang tidak ditentukan melalui Surat Kadis Kehutanan Samosir No.522.21/284/PH/DKP/2013.

"Masyarakat Samosir bersama Forum Pesona sangat menyayangkan pengambilan kayu secara liar yang disertai penganiayaan kepada mantan Bupati Samosir Wilmar Simanjorang ini. Kita mendesak Polres Samosir usut ini," ucap Fernando Sitanggang.

Sementara itu, Wakil Kepala Polres Samosir Kompol Adel Samosir mengatakan, sebelumnya Wilmar telah menghubungi kepala Polres Samosir, kemudian pihaknya langsung memerintahkan petugas untuk terjun ke lokasi kejadian.

Namun, menurut Wilmar, saat kejadian dirinya tidak melihat petugas Polres Samosir yang diperintahkan atasannya untuk mengamankan kejadian. Itu sebabnya dirinya memutuskan membuat laporan bersama masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com