Semarang, Kompas -
Ketua KPU Jateng M Fajar Subhi AK Arif, Kamis (16/5), di Kota Semarang, menuturkan, saat ini surat suara untuk Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jateng mulai didistribusikan KPU kabupaten/kota ke panitia pemilihan kecamatan (PPK). ”KPU Jateng terus memantau pergerakan distribusi logistik pilkada agar tak ada keterlambatan,” ucapnya
KPU Jateng memastikan pengiriman surat suara pengganti surat suara yang rusak ke KPU kabupaten/kota pula. ”Proses penggantian surat suara yang rusak dan pemenuhan selesai dilakukan,” katanya.
Namun, di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, surat suara pengganti surat suara yang rusak hingga Kamis belum tiba. Padahal, distribusi logistik sudah dimulai. Jumlah surat suara di Cilacap yang rusak sekitar 8.000 lembar. Menurut anggota KPU Cilacap, Tunut Widodo, KPU Cilacap telah meminta penggantian surat suara yang rusak itu sejak pekan lalu.
Jumlah surat suara yang diterima KPU Cilacap sekitar 1,5 juta lembar. Jika tidak segera diganti, dikhawatirkan surat suara cadangan itu harus diantarkan menyusul sehingga menambah beban KPU di kabupaten/kota. Sesuai aturan, cadangan surat suara harus 2,5 persen dari total jumlah pemilih.
Ketua KPU Kabupaten Brebes Masykuri mengatakan, distribusi logistik pilkada hari pertama di wilayah itu ditujukan ke Kecamatan Larangan, Jatibarang, dan Songgom. Rencananya, Jumat ini distribusi ke wilayah selatan, yaitu Kecamatan Tonjong, Sirampog, dan Bumiayu. Jadwal distribusi berdasarkan pertimbangan jarak. Pada 20 Mei 2013 diharapkan logistik pilkada sudah sampai ke semua kecamatan dan tiga hari menjelang pemungutan suara, logistik sampai ke panitia pemungutan suara (PPS).
Meski pemungutan suara Pilkada Jateng tinggal 10 hari, sejumlah pemilih pemula mengaku belum mengenal calon gubernur- wakil gubernur. Pada sosialisasi pemilih pemula di Kota Tegal, Kamis, Reinaldo Augusta (18),
Anggota KPU Kota Tegal, Saefur Rokhim, mengatakan, jumlah pemilih pemula dalam Pilkada Jateng di Kota Tegal sekitar 5.000 orang.
Di Semarang, Badan Pengawas Pemilu Jateng meminta pimpinan perusahaan swasta memberikan toleransi bagi karyawan untuk menggunakan hak pilih dan bisa masuk kerja siang hari. ”Jangan sampai ada karyawan yang harus kerja pada hari Minggu, tidak bisa menggunakan hak pilihnya,” ujar Ketua Bawaslu Jateng Abhan Misbah.
Bawaslu juga meminta KPU Jateng lebih bekerja keras dalam memastikan tak ada pemilih yang tak memakai hak pilih. Sosialisasi pilkada dinilai belum maksimal.(rwn/gre/wie/who)