Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Preman, Cari Dulu Saksinya, Baru Ditangkap

Kompas.com - 16/05/2013, 15:30 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Maraknya preman beraksi di Pantai Losari, membuat masyarakat makin resah dan membuat Makssar tidak aman lagi. Ironisnya, aparat Kepolisian Polsekta Ujungpandang mengaku kesulitan untuk memberantasnya.

Hal itu diakui Kepala Polsekta Ujungpandang Komisaris Polisi Diary yang dikonfirmasi seusai dialog pemberantasan geng motor dan premanisme di Kota Makassar di aula Markas Polrestabes Makassar, Kamis (16/5/2013). Dialog tersebut dihadiri Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Polisi Mudji Waluyo, beberapa akademisi dan tokoh masyarakat.

Diary mengaku sulit memberantas preman karena masalah itu termasuk delik aduan.

"Biarpun tertangkap tangan melakukan pemerasan, tapi sulit mencari saksinya. Memang sudah saya dapat selalu melakukan pemerasan, tapi tidak ada saksinya. Jadi cari dulu saksinya, baru saya tangkap," kata Diary.

"Sudah tahu semua orang-orangnya. Kalau begini repotnya kasus preman, nanti saya sampaikan kepada mereka agar jangan beraksi di wilayah kerjaku. Biar mereka beroperasi saja di wilayah Kecamatan Mariso, biar Polsekta Mariso yang pusing," katanya dengan nada tinggi lantas meninggalkan Markas Polrestabes Makassar.

Sementara itu, Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Mudji Waluyo yang dikonfirmasi terkait bekingan oknum anggotanya terhadap preman di Kota Makassar, menyatakan sangat geram. Bahkan, Mudji memanggil-manggil Kapolsekta Ujungpandang, namun sudah meninggalkan Polrestabes Makassar.

"Saya akan tegur keras dia. Tidak boleh dia melakukan pembiaran terhadap preman," tegasnya.

Aksi kekerasan dan tindak kriminalitas di Kota Makassar yang dilakukang geng motor serta preman sangat meresahkan masyarakat. Sudah banyak korban yang berjatuhan, namun belum ada tindakan tegas oleh aparat terhadap para pelaku kejahatan di jalanan. Akibatnya, masyarakat yang resah terpaksa membekali diri dengan senjata tajam jika bepergian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com