Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Penembak Teroris di Tasikmalaya Buka Suara

Kompas.com - 15/05/2013, 11:24 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Brigadir Polisi Wahyu, penembak mati teroris yang menyerang pos polisi di Kota Tasikmalaya, Senin malam lalu, mengaku gugup saat berhadapan dengan si teroris yang menodongkan senjata rakitan. Saat itu, Wahyu hendak menangkap pelaku seusai melemparkan bom.

"Saat kejadian gugup sekali karena pelaku langsung menodongkan senjata ke saya dan rekan saya. Setelah melihat rekan saya bersimbah darah, saya terpaksa menembak pelaku sebanyak dua kali," terang Wahyu kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Rumah Sakit Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya, Rabu (15/5/2013) pagi.

Wahyu sebelumnya tak mengira kalau pelaku adalah seorang teroris. Dia dengan rekannya mengejar pelaku karena telah melemparkan benda mencurigakan ke pos saat berjaga.

"Saya kira hanya pemuda biasa yang iseng melemparkan sesuatu ke kami. Pas saya lihat, benda menyerupai bom dan kami pun langsung curiga saat itu," kata Wahyu.

Wahyu bersyukur, saat kejadian, pistol rakitan yang dibawa pelaku tidak meletus. Padahal, pelaku sudah mengarahkan pistolnya ke Wahyu dan rekannya. Insiden itu terjadi di tempat parkir, Jalan Cipedes 2, Kota Tasikmalaya. "Kalau waktu itu pistol pelaku meletus, mungkin ceritanya akan lain," kata Wahyu.

Diberitakan sebelumnya, pos polisi lalu lintas di perempatan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, dilempar bom oleh seorang pelaku yang menaiki sepeda motor, Senin (13/5/2013) sekitar pukul 19.00. Pelaku pelemparan bom tewas di tempat setelah ditembak sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara. Tim Gegana menjinakkan bom rakitan jenis pipa tersebut tanpa harus diledakkan, setelah bom dibawa ke Mako Polres Tasikmalaya Kota dari lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com