PALU, KOMPAS.com — Kantor Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah, di Jalan Pemuda, heboh. Seseorang tak dikenal melemparkan bom molotov ke pojok kantor Satuan Lalu Lintas, Selasa (14/5/2013) malam sekitar pukul 20.00 WIT.
Tim Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Palu pun langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari olah TKP, ditemukan bahwa bahan peledak berbahaya tidak ditemukan. Dari penguraian oleh polisi, ditemukan bahwa bom tersebut terdiri dari botol plastik berisi bensin, rangkaian kabel, baterai, lampu LED, dan bohlam.
Beruntung, sebelum sempat meledak, bom tersebut dapat dijinakkan. Warga dan polisi yang berada di dekat TKP sempat geger lantaran lampu LED dalam kantongan bom molotov itu terus berkedip-kedip.
Dari olah TKP sementara ini, dipastikan bahwa bom molotov itu tidak berbahaya karena tidak ada sumbu pemicu untuk membakar bensin di dalam botol plastik, tetapi jika sempat terbakar akan membahayakan.
Seorang saksi mata bernama Daeng saat ini sudah diperiksa oleh Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Palu. Namun, ia mengaku tidak melihat siapa yang melemparkan bom molotov tersebut.
"Saya tadi dari arah warung di sebelah barat tempat bom itu. Saya lihat, lalu saya geser karena saya lihat ada yang menyala-nyala. Saya mau buka ada polisi yang larang," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Palu AKBP Trisno Rahmadi mengatakan bahwa tidak ada unsur bahan peledak dalam bom molotov itu. Bom itu hanya terdiri dari rangkaian sederhana. Polisi masih menyelidiki pelaku pelemparan bom molotov ini.
"Sementara ini dari olah TKP dan identifikasi tidak ditemukan adanya bahan peledak di dalam rangkaian benda yang mencurigakan ini. Itu cuma terdiri dari botol plastik berisi bensin, kemudian ada lampu LED yang menyala karena disambung ke baterai dengan rangkaian kabel, selebihnya tidak ada," kata Trisno.
Saat ini, untuk mengantisipasi situasi keamanan, kantor Polres Palu meningkatkan kesiagaan penjagaannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.