UNGARAN, KOMPAS.com — Jembatan penyeberangan orang di depan eks Pasar Projo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, akan dibongkar. Selain telah berusia tua, jembatan itu dinilai tak memenuhi spesifikasi sebagai jembatan yang menghubungkan pasar dan terminal.
"Bawaan kita kan banyak, sementara jalan JPO-nya sempit jadi tak bisa lewat. Apalagi sekarang banyak yang keropos, tidak layak untuk dilewati," kata Nasirin, salah satu pedagang pakaian di eks Pasar Projo, Senin (13/5/2013). Dia mengatakan, JPO tersebut lebih banyak digunakan oleh nonpedagang.
Padahal, lokasinya yang berada di depan Pasar Projo yang menghubungkan dengan terminal angkutan di depannya, seharusnya bisa lebih dimanfaatkan untuk para pedagang. "Biarpun lebih berbahaya melintasi jalan raya, saya lebih pilih menyeberang saja. Soalnya kalau lewat atas jembatan waktunya lebih lama dan takut roboh," kata Nasirin.
Sementara itu, Ketua Pansus IX DPRD Kabupaten Semarang Kusulistyono menilai, JPO yang memiliki panjang sekitar 10 meter tersebut dibangun tidak sesuai spesifikasi awal. Untuk itu, rencananya akan dibongkar dan digantikan dengan JPO yang sesuai spesifikasi dengan lokasi yang lebih strategis. "Akan dibongkar karena tidak sesuai spek. Terlalu sempit sehingga pedagang tidak bisa memanfaatkan," katanya.
Dari pengamatan Kompas.com, arus lalu lintas di ruas jalan di depan pasar tersebut terpantau kerap tersendat akibat tak optimalnya pemanfaatan jembatan penyeberangan orang. Para pedagang dan pengunjung pasar lebih banyak yang memotong jalan meski membahayakan keselamatan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.