Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ustaz Ditahan Polisi, Pengajian Terhenti

Kompas.com - 13/05/2013, 20:24 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Pasca-penangkapan dua ustaz sekaligus tersangka perusakan perkampungan Ahmadiyah di Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, oleh Polda Jabar belum lama ini, pengajian di Kampung Sirnasari, Salawu, sekaligus kampung halaman kedua tersangka terhenti.

"Kedua ustaz ini, Atang dan Kustaman, merupakan guru ngaji di kampungnya. Jadi, pengajian di kampung kami terhenti dan tidak bisa dilaksanakan setiap harinya," jelas salah seorang perwakilan ulama Kecamatan Salawu, Ana Suryana, kepada sejumlah wartawan di Mako Polres Tasikmalaya, Senin (13/5/2013).

Ana menilai, kedua ustaz yang kini ditahan di Polda Jabar diyakini tidak bersalah. Pasalnya, mereka diduga tidak melakukan perusakan di perkampungan Ahmadiyah. Malahan, kedua ustaz itu sempat melarang massa melakukan tindakan anarki.

"Kedua orang ini tidak melakukan perusakan, bahkan kedua ustaz ini sempat melarang massa untuk berbuat anarki sebelum ada kejadian perusakan," beber Ana. 

Bahkan, kata Ana, kedua ustaz yang selama ini tercatat sebagai guru madrasah diniyah di kampungnya masing-masing itu tidak bisa meresmikan sebuah sekolah Raudtahul Atfal (RA) yang sudah mereka dirikan.

"Sekarang kan ada peresmian sekolah RA di kampungnya. Mereka nyatanya enggak bisa sekarang untuk hadir meresmikannya, padahal para ustaz itu yang mendirikannya," katanya.

Ana menyatakan, pihaknya akan mendatangi Polda Jabar langsung untuk meminta penangguhan penahanan terhadap kedua tersangka. Terlebih lagi, pihaknya meyakini kedua tersangka bukan pelaku perusakan perkampungan Ahmadiyah.

Diberitakan sebelumnya, dua masjid Ahmadiyah di Kecamatan Salawu dan Singaparna serta puluhan rumah jemaah Ahmadiyah dirusak sekelompok orang pada Minggu dini hari tadi. Penyerangan itu dilakukan seusai ratusan jemaah Ahmadiyah di wilayah itu mengadakan pengajian di Kampung Kutawaringin, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Sabtu (4/5/2013) sekitar pukul 20.00, dengan penjagaan ketat petugas kepolisian.

Sesuai pengajian, pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00, kampung tempat pengajian diserang sekelompok orang. Masjid dan sebanyak 20 rumah warga rusak. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Massa penyerang pun bergeser ke wilayah Singaparna dan menyerang sebuah masjid Ahmadiyah dan sebuah rumah di kompleks masjid. Malahan, saat merusak masjid di Singaparna, massa sempat membakar gedung masjid dan isinya. Kondisi masjid rusak berat. Kaca jendela pecah, mimbar, sajadah, serta Quran rusak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com