SURABAYA, KOMPAS.com — Aksi kekerasan oleh guru masih membayangi dunia pendidikan. Di Surabaya, Jawa Timur, pelajar SMP melaporkan salah seorang gurunya ke SPKT Polda Jatim dengan tuduhan melakukan kekerasan di sekolah.
Muhammad Rusel (13), siswa kelas III SMP Kemala Bhayangkari I Surabaya, mengaku kabur dari sekolahnya di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, setelah dicubit di dadanya, dibenturkan kepalanya ke kepala guru, dan ditendang kemaluannya.
''Tapi saat ditendang saya berhasil menangkisnya,'' kata Rusel, Senin (13/5/2013).
Setelah kabur dari sekolah, dia menghubungi keluarganya, kemudian langsung melaporkan aksi kekerasan itu ke SPKT Polda Jatim.
Sebelum melapor, dia memeriksakan diri ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk mendapatkan visum.
''Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya saja biar para pendidik yang masih sering melakukan kontak fisik kepada muridnya jera,'' kata Totok Susanto, ayah korban.
Rusel menceritakan, pagi tadi setelah mendapatkan pengarahan dari wali kelasnya, dia bersama beberapa temannya dihukum oleh pembina ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) yang juga guru pelajaran Matematika.
''Selain saya, ada juga beberapa teman yang memperoleh hukuman fisik seperti saya,'' ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakasek Bidang Kesiswaan SMP Kemala Bhayangkari I Surabaya Oemar mengaku belum menerima laporan resmi atas peristiwa pemukulan itu. Dia membenarkan bahwa ekstrakurikuler PKS diwajibkan bagi siswa kelas III.
''Ini untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan bagi semua siswa,'' ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.