Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Segera Selidiki Jatuhnya Fletcher

Kompas.com - 13/05/2013, 03:08 WIB

Bandar Lampung, Kompas - Kepolisian Resor Tulang Bawang menyerahkan penyelidikan jatuhnya pesawat Fletcher FU 24-950 di kebun sawit di Mesuji, Provinsi Lampung, ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Pesawat penebar pupuk itu dinilai berumur cukup tua, yakni buatan 1976.

”Itu (penyelidikan) domain KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Menurut rencana, besok (Senin) mereka turun ke lokasi (pesawat jatuh). Karena lokasinya cukup jauh, 5-6 jam dari Bandar Lampung, mereka (penyelidik KNKT) mungkin menginap dulu di kantor SIP (Sumber Indah Perkasa),” ujar Wakil Kepala Polres Tulang Bawang Komisaris Priyanto yang dihubungi pada Minggu (12/5).

Sambil menunggu tim KNKT turun ke lokasi, bangkai pesawat yang berada di tengah kebun sawit PT SIP yang dimiliki Sinar Mas Group itu dibiarkan tetap di sana. ”Kami hanya mengevakuasi pilot dan identifikasi serta memeriksa saksi-saksi. Selebihnya, kewenangan KNKT,” ujar dia.

Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat berbaling-baling tunggal yang dioperasikan Sinar Mas Aircraft (anak perusahaan Sinar Mas Group) itu. Sempat muncul dugaan, pesawat jatuh disebabkan kendala teknis, seperti kerusakan mesin mengingat usia pesawat cukup tua, yaitu buatan 1976.

Namun, Alamsyah (59), teknisi Sinar Mas Aircraft, menepis dugaan kerusakan mesin itu. ”Itu memang pesawat buatan 1976. Meskipun sudah tua, mesinnya baru,” ujarnya di sela-sela mengantar jenazah Muhammad Adipura (pilot pesawat) dari lokasi kejadian di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, Sabtu malam.

Ia menjelaskan, sebelum terjatuh, pesawat buatan Selandia Baru itu telah melakukan 25 kali sortie (siklus lepas landas dan mendarat) untuk menebar pupuk di kebun sawit sepanjang Sabtu. Saat hendak melakukan penebaran pupuk ke-26, pesawat jatuh sekitar tiga menit seusai lepas landas.

Ia membantah pesawat dan pilot terlalu dipaksakan bekerja. ”Pesawat ini bisa melakukan hingga 60 kali penebaran (sortie) dalam sehari. Setiap dua jam diistirahatkan,” tuturnya.

Pesawat serupa pernah jatuh di depan halaman RSUD Agoesdjam, Ketapang, Kalimantan Barat, Desember 2009. Pesawat itu dioperasikan PT Sinar Mas Super Air. Pilot dan seorang teknisi tewas. (JON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com