Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dahlan Iskan Membuat Warga Desa Bahasa Kecewa..

Kompas.com - 11/05/2013, 05:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, jauh hari sudah bersiap-siap menyambut tamu agung. Jalan sudah dibersihkan, umbul-umbul bergambar wajah Menteri BUMN Dahlan Iskan telah terbentang. Apa lacur, Jumat (10/5/2013), sang menteri tak jadi datang mengunjungi. Penyematan tanda penghormatan sebagai Duta Desa Bahasa pun tak terlaksana.

"Ya agak kecewa, karena kami sudah persiapan sejak pagi, merapikan rumah, membersihkan jalan sekitar, bahkan sudah pasang bendera gambar wajah pak Dahlan di sepanjang jalan desa sejak 4 hari yang lalu," ujar Nirwanto (42) warga Dusun Parakan Desa Ngargogondo Kecamatan Borobudur, Jumat (10/5/2013) petang. Semula Dahlan dijadwalkan bertandang ke desa yang punya julukan "Desa Bahasa" itu. Warga desa pun telah berencana menyematkan tanda penghormatan pada Dahlan, menjadikannya Duta Desa Bahasa.

Ungkapan kekecewaaan juga dilontarkan Suyanti (30) yang mengaku ingin sekali bisa bertatap muka langsung dengan Dahlan. "Penasaran dengan Pak Menteri, ingin salaman," ujarnya lugas, sembari mengatakan hanya pernah melihat sosok Dahlan di layar kaca televisi atau tercetak di koran.

Puluhan anak-anak TK dan SD yang sejak pagi sudah bersiap unjuk kebolehan bermain drum band dan rebana, hanya bisa gigit jari. Berjam-jam menanti, sosok yang ditunggu tak kunjung tiba. Kekecewaan sedikit terobati saat istri Dahlan, Nafsiah Sabri, mendatangi desa ini menjelang malam.

Sapaan ramah Nafsiah cukup membangkitkan semangat warga. Apalagi Nafsiah tak segan mendatangi warga, menyalami setiap orang yang berada di depannya, sesekali memeluk ibu-ibu yang masih bertahan menunggu pak menteri.

Nafsiah pun tampak antusias, terlebih ketika anak-anak seusia SMP dan Ibu-ibu unjuk kebolehan berbahasa Inggris. Bahkan, mereka tidak canggung memamerkan kebolehan bercerita dalam Bahasa Inggris atau story telling. "Kami berterima kasih atas sambutan yang hangat ini," kata Nafsiah.

Desa Bahasa

Desa Ngargogondo dikenal sebagai Desa Bahasa. Betapa tidak bila hampir semua penduduk desa ini bisa berbahasa Inggris. Pelopornya adalah Hani Sutrisno, warga setempat.

Pada 1998, Hani merintis pembelajaran bahasa asing untuk warga desanya. Tindakannya berlandaskan keprihatinan bahwa di desa yang lokasinya tak jauh dari Candi Borobudur, warganya tak banyak yang menguasai bahasa asing. Padahal Candi Borobudur adalah salah satu tujuan wisata yang dikenal hingga mancanegara.

"Kemudian saya memberikan kursus kepada hampir semua warga di desa Ngargogondo dan semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua dengan cuma-cuma," tutur Hani ringan. Tak aneh bila kemudian dia menjadi juara II pemuda pelopor Jawa Tengah pada 2005.

Hani mengaku hanya ingin membuat semua orang fasih berbahasa inggris. Karena dengan mahir bahasa asing, masyarakat akan lebih siap menghadapi perdagangan bebas, dapat meningkatkan derajat ekonomi dan pendidikan.

Kini, bahasa asing bukan barang asing di desa itu, dari anak-anak hingga orang dewasa biasa menggunakannya bahkan dalam percakapan sehari-hari. Belakangan, warga dari desa lain pun berminat ikut belajar bahasa asing ke desa ini, melalui program Eduwisata.

Soal rencana mendaulat Dahlan menjadi Duta Desa Bahasa, Hani mengatakan penentuannya berdasarkan penilaian atas sosok Dahlan. Hani mengatakan Dahlan adalah sosok sederhana, mudah bergaul dengan masyarakat, serta penuh semangat. "Sifat itu sama dengan sifat warga desa setempat," kata dia.

Selian itu, tambah Hani, Dahlan juga dianggap sering berhubungan dengan beragam kalangan. Kondisi tersebut dinilai bisa menjadi sarana untuk mempromosikan Desa Bahasa. "Kami berharap warga akan lebih semangat untuk maju dan terus belajar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com