Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda yang Ditemukan di Kali Opak Bukan Fosil

Kompas.com - 10/05/2013, 18:26 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli Arkeologi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, benda yang ditemukan di Kali Opak bukan fosil binatang purba seperti yang diduga.

Benda tersebut merupakan batu sedimen. Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti mengatakan, meski sebelumnya pihaknya meyakini benda tersebut diduga merupakan fosil hewan, setelah diteliti oleh ahli arkeologi disimpulkan bahwa benda tersebut merupakan batuan sedimen dan tidak mempunyai unsur tulang.

"Tadi pagi benda itu diteliti di kantor BPCB Yogya dan hasilnya memang bukan suatu cagar budaya seperti yang diduga," terangnya, Jumat (10/5/2013).

Sementara itu, Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto saat dihubungi menjelaskan bahwa unsur benda tersebut bukan dari silika. Jika dilihat dari bentuknya, tidak mengarah ke bagian organ di dalam tubuh hewan.

"Tadi sudah kita tes dengan meneteskan asam klorida (HCl) dan ternyata hasilnya keluar buih. Jika ada unsur tulang, maka hasilnya tidak berbusa sehingga dapat disimpulkan bahwa benda itu bukan fosil," tegasnya.

Mengenai bentuk kerutan seperti pori-pori dan lubang yang mirip dengan bekas tulang sumsum, menurutnya itu merupakan bekas rembesan dan tetasan air yang terjadi berpuluh-puluh tahun sehingga menyebabkan lubang.

"Dari tetesan air itulah akhirnya membentuk lubang dan pori-pori yang menyerupai tulang sumsum hewan. Batu yang diduga fosil itu kemungkinan besar berasal dari gua-gua di wilayah lereng Merapi yang runtuh saat erupsi Merapi lalu," pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, benda mirip fosil ditemukan oleh Subur (45), warga Hunian Tetap (Huntap) Pagerjurang RT 1 RW 1, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, pada Jumat (3/5/2013) lalu. Benda itu ditemukan di jurang Kali Opak yang merupakan sungai berhulu Merapi saat Subur sedang menebang bambu.

Benda tersebut lantas dibawa oleh BPCB Yogyakarta untuk penelitian terkait dugaan fosil binatang purba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com