Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari, Santri dan Warga Pamekasan Shalat Gerhana

Kompas.com - 10/05/2013, 08:37 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Gerhana matahari terjadi Jumat (10/5/2013) pagi, dan sebagian wilayah di Indonesia dapat menyaksikan peristiwa tersebut. Menyikapi fenomena ini, warga dan ratusan santri pondok pesantren Subbanul Authon, Desa Lancar, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, menggelar shalat sunah gerhana.

Pengasuh pesantren, Muhammad Khoirul Anwar, mengatakan, gerhana matahari adalah fenomena alam yang patut direnungi manusia. Dari peristiwa ini dapat dipelajari tentang mekanisme tata surya, sekaligus mensyukuri keberadaan matahari yang penting untuk kehidupan manusia di bumi. Sementara itu, shalat gerhana, lanjut Khoirul, adalah sunah nabi yang dilakukan setiap kali terjadi gerhana, baik gerhana matahari maupun bulan.

Sebagian besar wilayah di Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana ini, meskipun hanya gerhana matahari sebagian. "Fenomena kali ini adalah gerhana matahari cincin. Tapi gerhana matahari cincin hanya bisa dilihat di Pasifik. Indonesia akan mengalami gerhana matahari sebagian." kata pakar astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

Gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada pada posisi segaris, dengan posisi bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga cahaya matahari sesaat terhalang. Ada tiga kemungkinan gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari total terjadi ketika posisi bulan benar-benar menghalangi matahari terlihat dari bumi. Sementara itu, gerhana matahari sebagian terjadi saat sebagian lempeng bulan menutupi lempeng matahari terlihat dari bumi.

Gerhana matahari cincin disebut sebagai yang paling unik dari fenomena ini. Posisi bulan tepat di antara matahari dan bumi, tetapi lempeng bulan yang terlihat dari bumi lebih kecil dari lempeng matahari sehingga seolah-olah ada cincin api mengitari sebuah lingkaran hitam. Tertutup penuh atau tidaknya lempeng matahari oleh lempeng bulan meski pada posisi satu garis, bisa terjadi tergantung jarak bulan ke bumi ketika posisi segaris itu terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com