Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan: Penegakan Hukum Tak Punya "Gereget"

Kompas.com - 09/05/2013, 12:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penegakan hukum dalam bidang pemberantasan korupsi belum menunjukkan suatu langkah yang ofensif. Penegakan hukum berjalan secara parsial sehingga tidak menimbulkan "gereget" yang membuat para koruptor jera. Hal itu disampaikan Staf Ahli Jaksa Agung M Amari dalam Seminar Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur, Kamis (9/5/2013).

"Penegakan hukum selama ini dilakukan secara parsial, berjalan sendiri-sendiri, satu per satu. Tidak ada gerakan yang gereget, semua ketakutan melakukan pemberantasan korupsi," ujar Amari.

Selama ini, lanjutnya, aparat penegak hukum, baik kejaksaan, kepolisian, maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih bersifat pasif dengan menunggu laporan dari masyarakat.

"Tidak ada konsep penegakan hukum yang ofensif dalam memberantas korupsi," ujarnya.

Untuk memberantas korupsi, menurutnya, perlu sinergi antar-semua lembaga hukum. Ketika kejaksaan hanya bekerja sendiri mengungkap kasus korupsi, hasilnya tidak signifikan.

"Tapi, ketika metode itu diubah, kami bersama-sama petugas negara memberantas korupsi, misalnya dengan BPK atau BPKP, hasilnya cukup memberikan getaran kepada para pejabat-pejabat negara," kata mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus ini.

Dengan kerja sama antarlembaga itu, Amari mengaku sempat membongkar 70 perkara di sebuah provinsi di Sulawesi dalam satu tahun. "Bisa dibedakan kalau kami hanya bongkar satu, efek jeranya akan berbeda dengan 70 perkara sekaligus," katanya.

Kerja sama antar institusi, menurutnya, juga perlu dilakukan di sektor pencegahan. Pemberantasan korupsi melalui pencegahan ini dianggap lebih efektif dibandingkan melalui penegakan hukum. Hal ini, kata Amari, terbukti pada kesuksesan Korea Selatan yang berhasil membangun pemerintahan yang bersih dengan mengedepankan sektor pencegahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com