Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris di Bandung Diduga Jaringan Mampang

Kompas.com - 08/05/2013, 13:48 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Empat orang terduga teroris yang terlibat baku tembak dengan pasukan Detasemen Khusus atau Densus 88 di di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, diduga terkait jaringan teroris Mampang dan Pamulang. 

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Polri Komjen Nanan Sukarna, di Mapolda Jawa Barat, di Bandung, Rabu (8/5/2013).

"Kabarnya mereka baru mengontrak empat bulan. Diduga jaringan yang kemarin ditangkap di Jakarta," kata Nanan.

Sampai berita ini diturunkan, baku tembak masih berlangsung. Belum ada keterangan resmi mengenai penggerebekan tersebut.

Kepala bidang Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul hanya mengatakan, baku tembak terjadi karena ada balasan saat penggerebekan berlangsung.

"Kejadian sekitar pukul 11.30 WIB," kata Martinus.

Myanmar

Sebelumnya, Densus 88 membekuk dua terduga teroris yang tinggal di Jalan Bangka, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2013) malam, dan istri salah satu pelaku. Kedua pelaku diduga akan meledakkan Kedubes Myanmar sebagai aksi solidaritas terhadap minoritas Muslim Rohingya yang mendapat tekanan di negara tersebut.

Dari kedua terduga teroris itu, Densus 88 menyita lima bom rakitan siap ledak. Sementara itu, dari rumah kontrakan di Jalan Bangka, polisi menyita sejumlah bahan peledak dan catatan cara merakit bom.

Selain itu, polisi juga telah menangkap empat anggota keluarga terduga teroris Sigit yang mengontrak rumah di Pamulang, Tangerang Selatan. Keempatnya adalah ibu Sigit berinisial S (44), istrinya N (21), adiknya N (18), dan adik ipar Sigit berinisial A (14).

Sigit sendiri hingga saat ini masih dalam pencarian. Densus 88 Antiteror Polri tak mendapati Sigit saat penggerebekan di rumah kontrakannya, Jalan Kenanga 4 Nomor 61, RT 5 RW 3, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang Kota, Tangerang Selatan, Jumat (3/5/2013) dini hari.

Dari kontrakan itu, polisi menyita buku-buku, telepon seluler, dan kamera. Sigit diduga telah dipersiapkan sebagai calon pengantin atau eksekutor bom bunuh diri untuk meledakkan gedung Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta Pusat.

Istri salah satu terduga teroris, Sefa, dan empat anggota keluarga Sigit akhirnya dipulangkan setelah terbukti tidak terlibat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com