Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebutan Lahan Mendulang, 3 Orang Terluka

Kompas.com - 08/05/2013, 06:31 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Hanya karena berselisih batas wilayah, dua kelompok pendulang terlibat bentrok di areal pengendapan tailing, mil 33 Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (7/5/2013). Tiga orang terluka akibat terkena batu saat kedua kelompok pendulang tersebut saling serang dengan batu dan panah.

Kepala Kepolisian Sektor Kuala Kencana Iptu Syam Ramadhan Putra mengatakan, bentrokan terjadi sekitar pukul 09.30 WIT yang melibatkan dua kelompok pendulang yang sebagian besar berasal dari Maluku Tenggara. Bentrok puluhan pendulang dari kelompok Kris dan Rony dipicu perselisihan batas wilayah mendulang dan baru bisa diakhiri setelah berlangsung dua jam.

Perselisihan ini berakhir setelah aparat Polsek Kuala Kencana dan Satuan Dalmas Polres Mimika bersama tokoh masyarakat datang ke lokasi kejadian. Menurut Ramadhan, setelah melakukan tindakan persuasif, aparat bersama tokoh masyarakat kemudian mempertemukan perwakilan dari dua kelompok pendulang di Mapolsek Kuala Kencana.

"Dalam mediasi yang juga dihadiri tokoh masyarakat Maluku Tenggara di Timika, kedua kelompok sepakat untuk berdamai. Tidak ada yang ditahan dalam bentrokan ini, namun jika kembali terulang, maka langsung kami tangkap," jelas Ramadhan.

Ketua Kerukunan Maluku Tenggara di Kabupaten Mimika, Piet Rafra, menyatakan, bentrokan yang terjadi di lokasi pendulangan mil 33 adalah dampak belum diselesaikannya pertikaian dua kelompok di Jalan Busiri Timika akhir Maret lalu. Meski dua kelompok tersebut bukan pemicu pertikaian, masih adanya dendam di antara kelompok berbeda menyebabkan bentrokan terjadi.

Piet Rafra yang ikut mendamaikan dua kelompok pendulang di Mapolsek Kuala Kencana memberikan jaminan bahwa bentrokan di areal dulang tidak akan berlanjut di Kota Timika. Terkait penyelesaian pertikaian dua kelompok warga asal Maluku Tenggara di Jalan Busiri Timika akhir Maret lalu, Piet mengatakan kedua kelompok sudah menyatakan siap berdamai, sedang disiapkan format perdamaian secara adat dan gereja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com