KENDARI, KOMPAS
Warga terdiri atas keluarga korban, tetangga, dan tokoh masyarakat Jalan Bunga Kamboja, Kelurahan Lahundape, Kendari. Imsak adalah tersangka pembunuh pasangan suami-istri La Bojo Basri (68) dan Aslia (62) serta cucu mereka, Faisal (6), pada 16 April di rumah korban di Jalan Bunga Kamboja.
Polisi kemudian menangkap yang bersangkutan pada 17 April. Namun, pada Sabtu (4/5) malam, Imsak melarikan diri saat menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari. Tersangka mengelabui petugas dengan berpura-pura buang air kecil, lalu menjebol langit-langit kamar mandi RSJ untuk kabur.
Warga dan keluarga korban pun mempertanyakan kinerja kepolisian. ”Kami dari pihak keluarga sangat kecewa sekali,” ujar Sartinah, menantu korban, saat beraudiensi dengan jajaran Polres Kendari.
Hasan, salah satu anak korban, juga mengungkapkan kekecewaan. Ia meminta kepolisian bersikap transparan dalam penanganan kasus ini dan segera menangkap kembali pelaku.
Beberapa warga pun mulai resah. ”Sejak mengetahui pelaku kabur, kami jadi resah. Khawatir jangan sampai dia mengulangi perbuatannya,” ujar Isman, warga Jalan Bunga Kamboja.
Wakil Kapolres Kendari Komisaris Dinnar Widagdo mengakui adanya kelalaian petugas polisi yang menjaga sehingga bisa menyebabkan tahanan itu kabur. Pihaknya tengah memproses lima petugas piket itu dan akan dikenai sanksi. Polisi terus memburu tersangka.