Perempuan Harus Pahami Mobilnya Sendiri

BANDUNG, KOMPAS.com - Kaum perempuan yang mengendarai mobil harus belajar untuk mengenal dan memahami kondisi mobil. Selain menguasai teknik mengendarai, mereka juga harus tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan.

"Untuk ban, misalnya, seorang pengendara perempuan harus tahu cara memeriksa tekanan ban, jenis ban yang harus dipakai, dan kapan harus mengganti ban. Pengendara perempuan juga harus tahu teknik mengganti ban karena ban pecah atau kempis dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Arijanto Notorahardjo, GM Marketing PT Gadjah Tunggal, dalam acara Fabulous Femme Day Out pada Selasa (7/5/2013) di kawasan Maja House, Kampung Gajah, Kabupaten Bandung Barat.

Menurut Arijanto, tekanan ban harus diperiksa secara rutin sebelum dikendarai. Kondisi ban juga harus diperhatikan. Jika ban sudah gundul, pemilik  mobil harus bersiap mengganti ban agar tidak terjadi kecelakaan.

"Perempuan pengemudi tidak boleh hanya bergantung pada kaum pria untuk memeriksa mobil mereka. Kepedulian dan pengetahuan mereka mengenai mobil dan ban dapat membantu mencegah terjadinya masalah di jalan raya," kata Arijanto.

Acara itu diikuti puluhan sekretaris cantik yang sebagian besar pengendara mobil pribadi. Dalam acara itu diperagakan cara-cara memeriksa ban dan mengganti ban dengan efektif.

"Pelajaran yang kami dapat dari mengikuti acara ini adalah kami mengerti bagaimana mengganti ban sendiri. Kami menjadi ikut percaya diri karena yang memberikan penjelasan adalah orang yang pakar di bidangnya," kata Anna Setiawati, sekretaris yang menjadi peserta.

Acara yang diisi kampanye keselamatan berkendara bagi kaum perempuan itu akan dilanjutkan di Jakarta dan Surabaya.