Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuli Bangunan Temukan Tulang Belulang Manusia

Kompas.com - 07/05/2013, 18:55 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

SITUBONDO, KOMPAS.com — Peristiwa menghebohkan terjadi di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (7/5/2013), menyusul penemuan puluhan kerangka manusia. Salah satu tulang pergelangan yang pertama ditemukan masih mengenakan gelang.

Diperoleh keterangan, pertama kali kerangka manusia ini ditemukan oleh salah seorang warga setempat bernama Yudi (35). Pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini menemukan kerangka manusia saat menggali tanah sedalam 1 meter di lahan milik Bunasro untuk pembangunan sekolah. Dia terkejut saat cangkul di tangannya membentur benda keras. Setelah dilihat, benda tersebut ternyata kerangka manusia.

Kabar penemuan kerangka manusia ini dengan cepat tersebar luas. Hanya dalam hitungan menit, puluhan warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi.

Selain itu, di sekitar lokasi penemuan kerangka manusia, Yudi juga menemukan sejumlah cincin dengan corak yang sama dengan gelang yang dikenakan kerangka manusia yang pertama ditemukannya.

Warga menduga, jenis kelamin kerangka manusia itu perempuan. Meski belum diketahui identitasnya, warga menduga kerangka manusia itu adalah korban zaman pemberontakan PKI di Jawa Timur. "Konon di lokasi penemuan sempat menjadi tempat persembunyian warga. Bahkan, sebagian dari mereka yang dituduh PKI dikubur hidup-hidup," ujar Yudi.

Menurut Bunarso, di lokasi penemuan kerangka manusia itu rencananya memang akan dibangun sekolah. "Meski kondisinya sudah berkarat, gelang dan cincin yang ditemukan bermotif batik," katanya.

Sayangnya, warga tidak melaporkan penemuan kerangka manusia itu kepada polisi. Namun, setelah tulang belulang dikumpulkan, warga langsung memindahkan ke tempat pemakaman umum setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com