Garut, Kompas -
Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Garut Zat Zat Munajat, di Garut, Senin (6/5). ”Simulasi dan rencana kontijensi bencana dilakukan sejak 2011. Sejak itu, masyarakat lebih paham dan sadar bahaya jika Gunung Papandayan meletus. Hanya saja, jalur jalan evakuasi rusak berat butuh perbaikan,” ujarnya.
Menurut Zat Zat, hal itu akan disampaikan kepada Bupati dan Sekretaris Daerah Garut. ”Perbaikan diperkirakan baru dilakukan setelah musim hujan,” katanya. Sejak dua tahun lalu, simulasi bencana dilakukan pada 5 kecamatan terdampak langsung dari letusan Gunung Papandayan, yaitu Cisurupan, Pamulihan, Bayongbong, Pakenjeng, dan Sukaresmi. Lima kecamatan itu dihuni sekitar 11.544 orang.
Warga dilatih hanya membawa barang penting seperti tabungan atau surat kepemilikan tanah dan rumah. Selain itu, warga juga dibagi tugas untuk menangani korban selamat di pengungsian atau yang harus mendapat perawatan kesehatan. Bahkan, dalam waktu dekat, simulasi akan dilakukan kembali untuk menyegarkan ingatan warga.
Hadi (35), warga Kampung Ciseupan, Desa Kramatwangi, mengatakan, ia siap menghadapi letusan. Alasannya, dia tiga kali menjadi peserta mitigasi bencana sejak 2011.
Sehari sebelumnya, Pusat