Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Hama Babi, Warga yang Kena Perangkap

Kompas.com - 06/05/2013, 13:52 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Terkait upaya meminimalisasi ganasnya hama babi yang merusak perkebunan palawija milik warga, hampir setiap pekan beberapa kelompok warga berburu mengejar binatang liar ini. Tak jarang, beberapa warga menjadi korban akibat terkena kayu runcing atau kawat berduri di kebunnya.

Seperti dialami Afifuddin (50), yang harus mendapat tiga kali jahitan di paha kiri yang robek, akibat tersangkut kawat duri di salah satu kebun warga. Ia dan beberapa rekannya, Minggu (5/5/2013) kemarin, menghabiskan waktu memburu hama babi di kawasan Desa Alue Rambong, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.

Gangguan hama ini tidak main-main, hampir seluruh kebun yang ditanami palawija muda dirusak hingga berantakan. "Untuk itu satu-satunya cara ditempuh adalah dengan mendatangkan tim pemburu hama babi yang berasal dari gabungan Kecamatan Juli dan Peusangan," ungkap Kepala Desa Alue Rambong, Azhar Harun, Senin (6/5/2013).

Dalam operasi tersebut, sedikitnya sepuluh ekor babi ditangkap dan dibunuh di tempat agar tidak meresahkan pekebun. "Sisanya tidak dapat kita perkirakan berapa akan terus kita buru selama beberapa hari ke depan," tambahnya.

Tak hanya Afifuddin yang menjadi korban saat melakukan kejar babi di wilayah itu, Ibrahim (60) warga Alue Iet, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, juga terluka parah di bagian kening yang terkena kawat duri di dalam semak. "Kejadian kedua korban ini memang saat berlari mengejar babi yang sudah tampak, sehingga tidak menyadari kayu atau kawat yang dipasang sebagai pagar pembatas kebun," tambah Azhar.

Warga setempat berharap Pemkab Bireuen memberi perhatian atas masalah mereka dengan mendatangkan tim pemburu untuk mengusir hama babi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com