Pencurian dan Penganiayaan Dominasi Kasus Kriminal di Timika

TIMIKA, KOMPAS.com - Distrik Mimika Baru di Kabupaten Mimika, dengan jumlah penduduk sekira 150.000 jiwa, menjadi salah satu distrik dengan tingkat kriminalitas tertinggi di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Berdasarkan data dari Kepolisian Sektor Mimika Baru, sepanjang tahun 2012 lalu, Polsek yang berada di Kota Timika ini menangani sebanyak 1500-an kasus kriminal. Sementara untuk tahun 2013, periode Januari hingga April, sudah tercatat sebanyak 362 kasus.

Kepala Kepolisian Sektor Mimika Baru, Ajun Komisaris Polisi Muhammad Nur Bakti, yang ditemui di ruang kerjanya Jumat (3/5/2013) kemarin mengatakan, kasus yang terdata, belum termasuk kasus-kasus yang bisa langsung diselesaikan di tempat.

Dari 362 kasus kriminal yang ditangani Polsek Mimika Baru, didominasi kasus pencurian sebesar 42 persen dan kasus penganiayaan 35 persen. Sementara, untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta perlindungan anak yang terus mengalami peningkatan dengan persentase 12 persen.

Menurut Nur Bakti, jumlah pengaduan kasus kriminal tiga hingga empat kasus per hari tidak sebanding dengan jumlah personil Polsek Mimika Baru yang ada saat ini berjumlah 71 orang. Dari jumlah ini, hanya 11 di antaranya sebagai personil reserse dan penyidik, sementara lima lainnya sebagai personil patroli.

Nur Bakti mengakui jumlah yang ada sekarang ini masih jauh dari kondisi ideal susunan personil yang seharusnya mencapai 90 orang. "Ya kita maksimalkan saja personil yang ada. Saat ini kami cukup terbantu dengan penempatan Satuan Dalmas Polres Mimika di Kota Timika, sehingga bersama Unit Perintis bisa langsung merespon kejadian. sementara untuk penanganan lanjutnya diserahkan kepada kami," urainya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari 29 Polres dan Polresta di Papua dan Papua Barat, Polres Mimika tercatat sebagai Polres yang berada diurutan kedua terbanyak menerima pengaduan kasus kriminal dibawah Polresta Jayapura.