Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah TKI Dipulangkan ke Sultra

Kompas.com - 04/05/2013, 03:38 WIB

KENDARI, KOMPAS - Jenazah Jamaluddin bin Lahuseng, tenaga kerja Indonesia yang meninggal saat bekerja di Malaysia, dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Jumat (3/5). Pria setengah baya itu tewas terjatuh ke laut saat bekerja di sebuah kapal penangkap ikan di Tawau, Sabah.

”Jenazah tiba di Kendari setelah diterbangkan dari Jakarta,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra Ilham Latief. Dari Bandara Haluoleo, Kendari, jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Watumelomba, Bombana, 150 kilometer barat Kota Kendari.

Data kronologi yang diperoleh Disnakertrans Sultra dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, peristiwa yang menimpa Jamaluddin itu terjadi pada 24 April lalu.

Saat itu, Jamaluddin, yang menjadi awak sebuah kapal penangkap ikan yang beroperasi di perairan Tawau, terpeleset saat menuruni tangga kapal sehingga kepalanya terbentur dan tubuhnya terjatuh ke laut.

Otoritas perairan Malaysia melakukan pencarian terhadap tubuh Jamaluddin yang menghilang terseret arus. Esok harinya, jenazah ditemukan di perairan sekitar lokasi kejadian.

”Kepolisian Malaysia juga berkoordinasi dengan Satgas TKI dan Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia dalam menangani kasus ini,” kata Ilham.

Pada 1 Mei, jenazah Jamaluddin diterbangkan dari Tawau menuju Kuala Lumpur sebelum dipulangkan ke Jakarta pada 2 Mei, dilanjutkan ke Kendari, Jumat kemarin. Pemulangan jenazah dari Tawau hingga ke kampung halaman itu sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan tempat Jamaluddin bekerja.

Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Disnakertrans Sultra Martha S Hutapea menambahkan, perusahaan juga memberikan uang duka kepada keluarga almarhum sebesar 2.000 ringgit atau sekitar Rp 6,4 juta. Klaim asuransinya juga akan diurus.

Martha mengatakan, dari laporan yang dia terima, tak ditemukan tanda-tanda tindak kriminal pada tubuh Jamaluddin. Atas permintaan pihak keluarga, tak dilakukan otopsi terhadap jenazah Jamaludin.

Ilham mengatakan, status Jamaluddin tak terdaftar, baik di perusahaan penyalur TKI maupun di Disnakertrans Sultra. Ia diduga bekerja di Malaysia melalui jalur tak resmi.

Korban kapal tongkang

Sementara itu, dua korban terakhir akibat meledaknya kapal tongkang Sahoya 3 dan tugboat Arya Candra di perairan Tanjung Bara, Kutai Timur, Kalimantan Timur, ditemukan dan dievakuasi, Kamis (2/5).

Mereka adalah Sutrisno (39), anak buah kapal tugboat Arya Candra, yang diketahui terjun ke laut untuk menyelamatkan diri ketika kapalnya tersambar ledakan tongkang Sahoya 3. Seorang lagi adalah Ahmad Sirajul Yudha (21), pengawas tongkang Sahoya 3. (ENG/PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com