Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Akulah Indonesia" Tonjolkan Keragaman Etnik dan Agama Agama

Kompas.com - 04/05/2013, 02:49 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Konser musik "Akulah Indonesia" yang diadakan People-Heart Chamber Music, sukses digelar di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Jumat (3/5/2013) malam. Konser yang mengusung multikulturisme ini, diilhami dari sejumlah konflik antar-etnis yang sempat melandaTanah Air, khususnya Lampung.

Konser amal ini menampilkan sejumlah musik karya komposer Trisnowati Josiah atau yang akrab disapa Iwa TJ. Komposer asal Lampung ini menampilkan karya-karya andalannya seperti "Senada Rumah Embun", Tuhan Kita Begitu Dekat" dan "Akulah Indonesia" sebagai pamungkasnya.

Yang menarik, dalam konser ini, nuansa etnik begitu kental terlihat dan berpadu dengan simponi modern melalui sejumlah lagu-lagu gubahannya, antara lain "Seminung" dan "Penanda". Bahkan, dalam lagu Seminung yang disajikan dalam bentuk paduan suara oleh kelompok Sin Hua, para penyanyinya yang mayoritas adalah warga Tionghoa keturunan menyanyikan lagu itu dalam bahasa dan dialek Lampung pesisir (Saebatin).            

Kepala Polda Lampung Brigadir Jendral (Pol) Heru Winarko yang hadir dalam acara itu mengaku sangat terkesan dengan konser-konser itu, khususnya lagu Seminung. "Saya bangga, paduan suara ini menyanyikan lagu Lampung. Ini menunjukkan, kita yang tinggal di sini harus menghargai budaya Lampung. Mudah-mudahan, pesan yang dibawa konser ini bisa sampai ke seluruh warga di Lampung," tuturnya.            

Kristian M Warella, Direktur Peopleheart Chamber Music, mengatakan, sesuai judulnya, konser amal itu mengangkat tema keberagaman. Tema ini menurutnya, sangatlah relevan untuk menyikapi sejumlah persoalan konflik sosial dan horizontal yang akhir-akhir ini terjadi di Lampung.

"Musik-musik ini bercerita banyak mengenai persoalan lingkungan, sosial, dan kebhinekaan. Kami ingin memberikan pesan bahwa keberagaman itu sebetulnya adalah modal sosial, kekuatan kita," ujarnya.

Yang tidak kalah menarik, dalam konser ini, Iwa TJ juga menggubah sejumlah lagu dari karyawa-karya puisi sejumlah seniman dan budayawan. Lagu ini antara lain adalah "Busur Ibu" yang diangkat dari puisi karyawa budayawan dan juga jurnalis Oyos Saroso lalu Penanda karya Djadjat Sudrajat.

Iwa TJ mengatakan, musik-musik gubahannya yang disajikan dalam konser ini memang dibuat atas dasar kecintaannya terhadap Indonesia dan keberagamannya. Warga Lampung keturunan Tionghoa ini mengaku sangat terikat secara emosional dengan lagu-lagu yang diciptakannya.

"Lagu Akulah Indonesia misalnya, dibuat dengan air mata dan seluruh perasaan. Ini untuk memberikan semangat kecintaan terhadap Indonesia, Tanah Air kita," ujar dia.(jon)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com