Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Mayat Penuh Luka Bacok

Kompas.com - 03/05/2013, 21:30 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com - Polres Sleman bersama Polsek Kalasan melakukan penyelidikan temuan mayat tanpa identitas penuh luka bacok, yang diduga korban pembunuhan, di Dusun Kergan, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/5/2013).

Kasat Reskrim Polres Sleman, Ajun Komisaris Heru Muslimim, mengatakan, ciri mayat berumur sekitar 40 tahun, tinggi sekitar 168 sentimeter, berbadan kurus dan rambut pendek.

"Saat ditemukan, korban mengenakan jaket tipis berwarna hitam serta kaos abu-abu kebiruan dipadu celana panjang warna hitam. Alas kaki korban menggunakan sandal gunung berikut tali pengaitnya berwarna hitam," katanya.

Heru mengatakan, selain celana panjang, korban juga menggunakan celana pendek dobel di dalamnya berikut ikat pinggang. "Dari ciri tersebut korban tampak sedang atau akan bepergian melakukan kegiatan di luar rumah," katanya.

Heru mengatakan, hingga Jumat malam pihaknya belum berhasil mengungkap identitas korban, serta belum ada laporan masyarakat yang kehilangan anggota keluargannya.

"Sampai malam ini identitas korban belum diketahui. Kami juga sedang berkoordinasi dengan jajaran kepoilisian sektor jika ada laporan masyarakat terkait anggota keluarga yang hilang," katanya.

Mayat laki-laki dengan luka bacok pada kepala dan wajah itu, ditemukan tertelungkup di pojok pinggir sawah yang ditumbuhi tanaman padi.

Lokasi penemuan hanya berjarak lima meter dari jalan raya yang menghubungkan antara Kalasan-Ngemplak, atau perbatasan antara Manisrenggo, Klaten dan Kalasan, Sleman.

Kapolsek Kalasan, Komisaris Suparjo, mengatakan, pihaknya sedang bekerja sama dengan Reskrim Polres Sleman untuk mengungkap penemuan mayat itu.

"Ada sejumlah luka di bagian kepala korban. Meski demikian, untuk menyatakan bahwa korban pembunuhan masih memerlukan alat bukti lainnya. Kami belum bisa menyampaikan banyak, dan yang jelas masih didalami, di TKP tidak ditemukan identitas, hanya STNK saja," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com