Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27 Personel Diperiksa Terkait Penembakan di Aimas

Kompas.com - 03/05/2013, 20:39 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 27 personel TNI dan Polri sedang diperiksa tim gabungan dari Polisi Militer Kodam XVII Cenderawasih dan Propam Polda Papua, terkait kasus dugaan penembakan di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Rabu (1/5/2013) lalu.

Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, ketika dihubungi melalui telepon di Sorong, Jumat (3/5/2013), mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap anggota itu perlu dilakukan, untuk mengungkap apakah peluru yang menewaskan dan mencederai warga berasal dari senjata yang dibawa anggota TNI dan Polri.

"Kami harus dapat memastikan apakah para korban terluka dan tewas akibat peluru yang ditembakan anggota," kata Waterpauw.

Waterpauw juga mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya masih kesulitan belum bisa melakukan olah TKP, karena dilarang warga di sekitar tempat kejadian perkara.

Insiden penembakan ini terjadi pada Rabu (1/5/2013) dini hari sekitar pukul 02.00 WIT, dan menewaskan dua orang warga serta melukai empat lainnya.

Menurut Wakapolda, penyidik juga belum dapat melakukan otopsi terhadap para korban yang tewas, karena satu di antaranya sudah dimakamkan yakni Abner Makagawak di kawasan Mackbon, dan yang seorang lainnya masih disemayamkan di salah satu rumah.

"Kami sangat berharap pihak keluarga dan masyarakat di lokasi kejadian bisa mengizinkan polisi untuk melakukan olah TKP dan otopsi terhadap para korban," ujar Paulus.

Kasus penembakan Aimas itu bermula dari laporan masyarakat tentang adanya warga yang berkumpul dan diduga merencanakan melakukan pengibaran bendera seperatis tanggal 1 Mei.

Aparat gabungan TNI/Polri dengan menggunakan dua mobil kemudian mendatangi TKP. Namun sesampainya di kawasan tersebut, petugas diserang warga menggunakan senjata tajam hingga menyebabkan satu anggota TNI dari Koramil Aimas yakni Peltu Sultomi mengalami luka serius di kepala.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com