Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Bus Nugroho di Semarang

Kompas.com - 03/05/2013, 19:00 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Bus PO Nugroho bernomor polisi H 1574 AG jurusan Mangkang-Tembalang mengalami kecelakaan di turunan Jalan Dr Wahidin, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2013). Sebanyak 15 orang menjadi korban dalam kecelakaan itu, tiga orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan saksi Retno (30), penumpang bus tersebut, bus melaju kencang dari arah atas (selatan). Bus itu diduga mengalami rem blong.

Bus terus melaju tanpa kendali hingga menyerempet sepeda motor dan sebuah mobil Nissan Livina silver bernomor polisi H 8435E A. Sesaat kemudian, bus yang sama menabrak mobil Honda Jazz warna putih bernomor polisi H 9351 UR. Mobil tersebut searah dengan bus.

"Saat itu saya memejamkan mata dan hanya bisa berdoa, tiba-tiba sudah menabrak Livina dan suaranya keras sekali," kata warga Bukit Kencana, Semarang, tersebut.

Bus yang tidak terkendali itu terus melaju dan menabrak sejumlah sepeda motor dari arah berlawanan atau arah bawah (utara). Bus itu juga menghantam mobil Mazda warna merah bernomor polisi H 7016 KH hingga mobil itu ringsek. Bus baru berhenti setelah menabrak beberapa tiang baliho besar ada di pinggir jalan dekat pertigaan Jalan Mataram dan Jalan Tentara Pelajar.

Sepeda motor yang ditabrak bus itu adalah Honda Supra bernomor polisi H 2028 TY, Honda Revo H 5689 ADG, Honda Supra warna hitam, Honda Supra H 2639 VG, Yamaha Jupiter H6764 QM, dan Honda Supra H 5865 SY.

Sementara itu, sopir bus bernama Susanto (46) langsung menyerahkan diri ke polisi. Warga Jalan Kawi, Semarang, ini menyerahkan diri ke Pos Polisi Java Mal Semarang, sekitar 200 meter arah utara dari lokasi kejadian. Susanto langsung dibawa petugas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan keterangan petugas Pos Polisi Java Mal Semarang, sopir bus naas tersebut ketika itu tampak bingung. "Seperti sengaja menyerahkan diri untuk mengamankan diri," ujarnya. Hingga saat ini, Susanto masih terus dimintai keterangan oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com