Mayat Tergeletak di Sawah, Dikira Sedang Tidur

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan di sawah Dusun Pucung Taman Martani, Kalasan, Sleman. Dugaan sementara mayat laki-laki berusia 40 tahun tersebut menjadi korban pembunuhan.

Pertama kali, mayat tanpa identitas itu ditemukan Ngatijo (50), warga Pucung Krangan, pada Kamis malam kemarin. Namun, saat itu ia mengira laki-laki itu sedang tidur. "Saya hanya melihat sekilas soalnya sambil jalan, Awalnya saya kira dia tidur," kata Ngatijo, Jumat (3/5/2013) pagi.

Baru pagi tadi, saat akan membeli es batu, Ngatijo kembali melihat laki-laki itu di lokasi yang sama. Merasa curiga ia lantas memberi tahukan hal tersebut ke Arfan (36) warga Pucung yang merupakan anak dari pemilik sawah. "Saya langsung menemui Arfan,untuk menanyakan siapa laki-laki yang tergeletak di sawah," ungkapnya.

Setelah mendatangi lokasi, Arfan lantas memberitahu Kepala Dusun yang ditindaklanjuti dengan melapor ke polisi. Mendapat laporan penemuan mayat, Polisi Polsek Kalasan lantas mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Berdasarkan hasil sementara, diduga kuat, laki-laki ini merupakan korban penganiayaan. "Kesimpulan awal merupakan koban penganiayaan, pasalnya ada empat luka bacokan di tubuh korban," ungkap Kepala Polsek Kalasan Kompol Suparjo.

Suparjo menjelaskan, luka bacok terlihat berada di kepala dan pipi korban. Saat ditemukan telinga korban terlihat bekas darah yang sudah membeku. "Ada empat bekas luka bacok di tubuh korban, ini yang menguatkan kesimpulan awal laki-laki itu mengalami unsur penganiayaan," tegas Suparjo.

Suparjo mengatakan, meski ditemukan STNK di saku kiri korban, namun di lokasi tidak terdapat motor Honda Supra Fit Warna Hitam seperti yang tertera di STNK. "STNK yang ditemukan atas nama Jumartono dengan alamat Tuguran, RT 13 RW 18, Nogotirto Gamping, Sleman," ujarnya.

Sampai saat ini, pihak Kepolisian masih mendalami peristiwa penemuan jasad laki-laki tanpa identitas ini. Usai dilakukan olah TKP, jasad laki-laki tanpa identitas tersebut lantas dibawa ke RS Bhayangkara Kalasan, Sleman.