Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Tolak Caleg Tak Berkualitas

Kompas.com - 02/05/2013, 17:02 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diminta melakukan gerakan lebih kuat untuk menolak calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang tidak layak di pemilu legislatif 2014. Jika banyak caleg tidak berkualitas lolos ke Parlemen, kondisi DPR periode 2014-2019 akan semakin terpuruk.

Hal itu dikatakan pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Tjipta mengapresiasi gerakan yang mulai dilakukan masyarakat dengan mempublikasikan di sosial media pose-pose syur bakal caleg dari kalangan artis. Ia berharap agar tidak terlalu banyak caleg dari kalangan artis yang lolos ke DPR periode selanjutnya.

"Mari kita berdoa, jangan terlalu banyak artis masuk ke DPR. Kalau makin banyak, kualitas demokrasi makin merosot. Artis (di DPR) selama ini tidak bunyi, enggak ngomong sama sekali," kata Tjipta tanpa mau menyebut siapa saja anggota Dewan yang dimaksud.

Tjipta menambahkan, banyak tokoh berkualitas, terutama dari kalangan akademisi yang enggan menjadi anggota Dewan lantaran citra negatif DPR akibat rentetan kasus korupsi. Walaupun persentase anggota Dewan yang terjerat kasus korupsi kecil, kata dia, namun persepsi publik kental sekali.

Pramono mengakui memang masih ada anggota Dewan dari kalangan artis yang tak menjalankan fungsi DPR dengan baik. Namun, kata dia, masih ada anggota Dewan dari kalangan artis yang berkinerja baik, seperti Rieke Dyah Pitaloka (PDI Perjuangan), Nurul Arifin (Golkar), Dedi Gumelar (PDIP), Tantowi Yahyah (Golkar), dan Vena Melinda (Demokrat).

Melihat kerja anggota Dewan saat ini, Pramono berpendapat bukan bakal caleg dari kalangan artis yang paling menentukan citra DPR ke depan. Ia lebih menyoroti bakal caleg dari kalangan pengusaha. Hasil penelusurannya terhadap daftar calon sementara (DCS) seluruh parpol, semakin banyak bakal caleg dari kalangan pengusaha di banding pemilu 2009 .

Menurut Pramono, publik perlu menyoroti caleg berlatar belakang pengusaha jika melihat terlalu besarnya pengeluaran mereka ketika pemilu. Hasil penelitian disertasi Pramono, rata-rata caleg asal pengusaha mengeluarkan dana antara Rp 1,5 miliar sampai Rp 6 miliar selama kampanye pemilu 2009 . Bahkan, kata dia, ada yang lebih besar lagi, namun tidak masuk sebagai informasi untuk disertasi.

"Dengan modal besar, enggak dikenal, mereka punya kesempatan lebih tinggi dibanding artis yang kadang terlalu percaya diri sehingga tidak keluarkan biaya yang cukup. Saya yakin artis bisa dikalahkan pengusaha. Saya setuju gerakan jangan pilih orang tak punya kapasitas. Dengan kondisi sekarang saja DPR sudah babak belur," pungkas Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

    Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

    Nasional
    Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

    Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

    Nasional
    Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

    Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

    Nasional
    Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

    Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

    Nasional
    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Nasional
    Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

    Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

    Nasional
    DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

    DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

    Nasional
    Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

    Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

    Nasional
    Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

    Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

    Nasional
    PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Nasional
    Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

    Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

    Nasional
    Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

    Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

    Nasional
    KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

    KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

    Nasional
    Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Nasional
    Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

    Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com