Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paksa Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Mahasiswa Ricuh dengan Polisi

Kompas.com - 02/05/2013, 15:27 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas 19 November Kolaka yang berunjuk rasa memperingati Hari Pendidikan Nasional sempat terlibat keributan dengan aparat kepolisian di depan Kantor DPRD Kolaka, Kamis (2/5/2013). Keributan terjadi saat mereka mencoba menurunkan kibaran bendera Merah Putih menjadi setengah tiang. Pengibaran bendera setengah tiang merupakan simbol duka atas gagalnya penerapan sistem pendidikan di Indonesia.

Sebelum digagalkan, massa mahasiswa dan polisi sempat terlibat aksi saling dorong. Namun, insiden tersebut tak melebar lebih jauh. Selain berupaya menurunkan bendera merah putih, mahasiswa juga mengikut sertakan seorang bocah perempuan yang telah putus sekolah, dan bekerja sebagai penjual makanan.

Bocah itu lantas dipertemukan dengan Ketua DPRD Kolaka dan Kepala Dinas Pendidikan. Di depan kedua pejabat Pemerintah Kolaka itu, mahasiswa meminta agar bocah itu mendapat perhatian Pemerintah untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Siswanto, koordinator aksi,  mengungkapkan, bocah putus sekolah itu diajak berunjuk rasa sebagai simbol dari sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak bagi warga negara yang miskin. "Pasal 11 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional dengan tegas dinyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi," kata Siswanto.

Menangggapi demo ini, Kepala Dinas Dikmudora Kolaka, Sofian Rindi menegaskan, Pemerintah Daerah Kolaka sejak lama sangat memperhatikan nasib anak bangsa yang putus sekolah karena kekurangan biaya pendidikan. "Kami berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang turut memperhatikan nasib pendidikan di Kabupaten Kolaka. Dan, kepada adik perempuan yang dibawa oleh mahasiswa dalam demo hari ini, kami dengan senang hati akan memfasilitasi kepada salah satu pihak sekolah untuk kembali mengenyam pendidikan yang lebih layak," tegasnya.

Sebelum membubarkan diri, mahasiswa, Kadis Dikmudora, Ketua dan Anggota DPRD Kolaka serta pihak Kepolisian menyantap jajanan kue yang dijual oleh bocah perempuan putus sekolah yang ikut dalam aksi tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com