oleh Syahnan Rangkuti
Lupakan kekecewaan pejabat Riau atas keputusan Menpora Roy Suryo memindahkan lokasi pelaksanaan even multicabang Islamic Solidarity Games III dari Kota Pekanbaru ke Jakarta. Lupakan pula soal persiapan Riau yang katanya sudah menelan dana miliaran dari kas APBD yang entah bagaimana pertanggungjawabannya nanti.
Ada kisah kisruh yang muncul, terutama di Pekanbaru, setelah keputusan Menpora itu. Beberapa hari lalu, Humas Pemerintah Provinsi Riau menyebar tulisan Gubernur Riau, Rusli Zainal ke sejumlah media di Riau dan perwakilan media pusat.
Walaupun tulisan itu diduga bukan buatan asli sang gubernur, salah satu isi tulisan itu membeberkan buruknya hubungan antara Rusli yang juga menjabat salah satu unsur Ketua DPP Partai Golkar dengan Wakil Gubernur Riau Mambang Mit yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Demokrat
Rusli menyebutkan, Mambang kurang mampu menjalankan amanah tatkala ditunjuk menjadi Ketua Harian PB PON Riau 2012. Selama dua tahun Mambang menjabat ketua harian, persiapan PON dianggap stagnan. Makanya kemudian, Rusli menunjuk tangan kanannya Syamsurizal, menggantikan Mambang dijabatan ketua harian. Setelah itu, barulah persiapan PON berjalan lancar.
Masih di tulisan itu, Roy Suryo rupanya pernah bertanya, kalau sekiranya sang gubernur - yang sekarang tersangka kasus korupsi ini - ditahan KPK, siapa yang diharapkannya meneruskan persiapan ISG?
Ternyata Rusli bukan menunjuk Mambang Mit yang nantinya otomatis akan menjadi pelaksana tugas Gubernur Riau. Rusli kembali memilih orang dekatnya, Syamsurizal, Kepala Inspektorat Daerah Riau atau Asisten III Pemprov Riau, Emrizal Pakis.
Rusli menyebutkan dia trauma dengan Mambang saat persiapan PON itu. Rusli juga mengaku sejak PON dia bekerja sendirian karena pejabat lain sibuk mengurus Pilkada. Tentu saja, pejabat yang dimaksud sibuk Pilkada itu lebih ditujukan kepada Mambang yang berencana maju di pilkada Riau pada September ini lewat perahu Partai Demokrat, meskipun Syamsurizal pun secara terang-terangan berminat dengan jalur Partai Golkar.
Muncul pertanyaan, benarkah tudingan Rusli bahwa Mambang merupakan orang yang tidak mampu berbuat dan bekerja sama? Benarkah Rusli selama ini bekerja sendiri?
Tudingan itu mungkin ada benarnya, namun mari kita lihat sejarah hubungan Mambang dan Rusli. Pada periode pertama Rusli menjabat Gubernur tahunn2003-2008, Mambang adalah orang kepercayaan Rusli di jajaran pemerintahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.