Tak Ditemui Gubernur, Buruh di Sulsel Dobrak Pagar

MAKASSAR, KOMPAS.com — Tidak ditemui Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, ratusan buruh dan mahasiswa yang berujuk rasa mencoba mendobrak gerbang Kantor Gubernur di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (1/5/2013). Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pun tak terhindarkan.

Awalnya, seusai menggelar demonstrasi di jembatan layang Makassar, ratusan orang kemudian bergerak ke depan Kantor Gubernur Sulsel dengan berjalan kaki. Setelah sekian lama, tak satu pun pejabat di lingkup pemerintah menemui pedemo, termasuk Syahrul Yasin Limpo. Padahal, kedatangan buruh hanya untuk membacakan dan memberikan pernyataan sikap yang di dalamnya tertuang tuntutan kepada Syahrul.

Pagar Kantor Gubernur pun ditutup rapat dan dijaga oleh Satpol PP dan ratusan pasukan Brimob Polda Sulselbar. Tak berhasil menjebol pertahanan aparat keamanan, massa merusak pagar Kantor Gubernur.

Dalam tuntutannya, buruh menyerukan penghapusan tenaga alih daya dan penaikan upah buruh. "Kami hanya ingin memberikan penyataan sikap kepada Gubernur, namun kita tak ditemui. Syahrul tidak ingin melihat rakyatnya lagi," kata koordinator aksi dari Front Gerakan untuk Kemerdekaan Nasional, Makbul, saat berorasi di tengah aksi unjuk rasa.

Sementara itu, sejumlah aksi buruh juga terjadi di beberapa lokasi di Kota Makassar, seperti di Kantor DPRD, Perlimaan Bandara Sultan Hasanuddin, Lapangan Hasanuddin, Monumen Mandala,  dan Hotel Mercure. Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh di kota ini relatif berjalan aman dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.