Panggung Hiburan Diabaikan Buruh

JAKARTA, KOMPAS.com — Panggung hiburan yang diinisiasi Pemerintah Kota Jakarta Utara di Rawabadak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, sepi buruh, Rabu (1/5/2013). Panggung itu sedianya didirikan untuk menampung massa buruh yang merayakan Hari Buruh.

Akan tetapi, panggung yang dibangun di sisi selatan gelanggang olahraga Rawabadak itu sepi pengunjung. Tak terlihat atribut buruh dan justru warga di sekitar lokasi yang mendominasi sisi luar lapangan. Di depan panggung, tak ada massa layaknya sebuah panggung hiburan.

Pemandu acara berulang meminta buruh mendekat, tetapi perintah itu seolah tak ada yang mendengar. Sejumlah hadiah yang disiapkan untuk buruh justru diundi untuk warga yang hadir di acara itu. Terlihat ada sepeda motor, sepeda, televisi layar datar, dan perlengkapan dapur.

Sejumlah warga mengaku tak tahu ada acara itu sebelumnya. Mereka baru tahu ada panggung hiburan sejak Rabu pagi ketika ada suara musik yang terdengar kencang dari tempat tinggal mereka. Warga yang kebetulan di rumah pun lantas mendekat ke sumber suara. Beberapa panitia lantas membagi kupon kepada mereka untuk diikutkan dalam undian.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara mengajak kalangan usaha untuk memfasilitasi buruh di Hari Buruh ini. Harapannya, massa tersebar dan tak terkonsentrasi di Jakarta Pusat yang rawan menimbulkan kemacetan lalu lintas dan gangguan ketertiban lain. Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono juga menunjuk perwakilan beberapa pengusaha untuk mengoordinasikan kegiatan itu.

Akan tetapi, panggung hiburan diabaikan buruh. Massa buruh di Jakarta Utara justru terlihat berkonvoi dengan sepeda motor dan bus-bus menuju ke Bundaran HI, Istana Negara, dan KPU di Jakarta Pusat.