Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Nilai BBM Mendesak Naik

Kompas.com - 30/04/2013, 13:12 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar pembahasan Rancangan APBN Perubahan 2013 antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat dipercepat. Hal itu agar harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi segera dinaikkan.

"Melihat urgensi, saya ingin bulan Mei selesai pembahasan APBNP 2013," kata Presiden ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2013 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Acara itu dihadiri jajaran kabinet, gubernur, bupati/wali kota, dan pimpinan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di seluruh Indonesia.

Presiden berharap agar pembahasan Rancangan APBN Perubahan 2013 sudah bisa dimulai dalam waktu dekat atau setelah masa reses berakhir. Pemerintah tengah menyiapkan perhitungan mengenai BBM dalam Rancangan APBN Perubahan 2013 untuk dibicarakan bersama DPR.

Menurut Presiden, kenaikan harga BBM akan dilaksanakan jika DPR setuju. Pemerintah juga tengah mempersiapkan berbagai hal mengenai kompensasi untuk rakyat miskin yang terkena dampak kenaikan BBM. Adapun angka kenaikan BBM masih dihitung.

"Jika DPR sepakat, dana kompensasi dan bantuan masyarakat sudah siap, maka kenaikan harga BBM dengan jumlah tertentu akan kita berlakukan," kata Presiden.

Seperti diketahui, pemerintah pada 2012 pernah akan menaikkan harga BBM bersubsidi. Ketika itu, harga minyak mentah dunia melambung. Namun, rencana itu terganjal dalam pembahasan APBNP 2012 di DPR. Akhirnya, harga BBM tidak berubah.

Kali ini, pemerintah berencana menaikkan harga BBM lantaran subsidi BBM sudah terlalu besar. Anggaran subsidi dinilai mengganggu fiskal dan APBN. Jika tidak dinaikkan, defisit anggaran akan membengkak atau diperkirakan mencapai Rp 353 ,6 triliun (3,83 persen dari PDB). Padahal, maksimal defisit anggaran yang ditetapkan dalam undang-undang sebesar 3 persen dari PDB.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com