Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Investasi Pailit, Ratusan Nasabah Serbu Kantor

Kompas.com - 30/04/2013, 12:58 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan nasabah sebuah perusahaan investasi berbasis logam mulia bernama PT. Lautan Emas Mulia (LEM) menyerbu kantor cabang PT.LEM di Jalan Pasir Kaliki, Kota Bandung, Selasa (30/4/2013). Mereka datang untuk meminta kejelasan soal keberadaan dana mereka yang tak jelas keberadaannya, menyusul keputusan pailit atas PT.LEM tanggal 11 Maret 2013 lalu.

Pengacara para nasabah, Jefri M Hutagalung, mengatakan, hingga saat ini PT. LEM belum memberikan kejelasan tentang penggantian uang para nasabah cabang Bandung, yang diperkirakan berjumlah lebih dari Rp 40 miliar.

Padahal, sebelumnya PT.LEM pernah mengeluarkan pernyataan akan mengembalikan investasi dengan cara mencicil sebesar 0,7 persen per nasabah. Pembayaran seharusnya sudah dimulai sejak hari ini.

"Saat ini masih ada ketertutupan dari PT LEM ini. Kita tidak tahu ke mana uang nasabah. Setelah 11 Maret dinyatakan collapse, hingga saat ini keterangan tidak maksimal termasuk komitmen dari LEM untuk mencicil uang nasabah," kata Jefri saat ditemui di sela-sela aksi.

Jefri menjelaskan, perusahaan investasi tersebut sebenarnya sempat lancar dalam melakukan kewajiban pembayaran per bulan, termasuk bunga-bunga yang dijanjikan dengan besaran bunga 1,5 hingga 5 persen. Hingga memasuki bulan Maret 2013, PT LEM mulai tersendat dalam melakukan pembayaran hingga akhirnya dinyatakan pailit 11 Maret 2013 lalu.

PT.LEM menerapkan empat sistem investasi yaitu investasi emas fisik, investasi emas gadai, investasi emas non fisik dan investasi emas ganda (fisik dan non fisik).

Menindaklanjuti kekecewaan dari para nasabah, Jefri mengaku telah mengumpulkan bukti-bukti setoran para nasabah. "Kita sudah mengumpulkan 700 invoice nasabah. Kita bisa bayangkan berapa uang nasabah yang numpuk di perusahaan ini dan masih tertitik di kota Bandung," ujar dia.

Ketika ditanya mengapa hingga saat ini para nasabah belum melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian, Jefri mengaku masih menghormati keputusan dari pihak LEM yang akan membayarkan uang nasabah. "Tapi dalam waktu dekat ini, kami akan mengambil sikap dan melaporkan perusahaan dan direksi," imbuh Jefri.

Berdasarkan pantauan di lokasi, setelah melakukan konsolidasi, Jefri dan para nasabah beerbondong-bondong menuju Polda Jabar untuk melaporkan adanya kecurigaan penggelapan uang nasabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com