Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Tak Bersahabat bagi Turis Australia?

Kompas.com - 29/04/2013, 16:48 WIB
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, Bali tampaknya tidak bersahabat bagi turis Australia. Tercatat 2 warga Negeri Kangguru tersebut ditemukan tewas misterius dan 2 lainnya menjadi korban pencurian disertai kekerasan.

Kasus pertama menimpa Danielle Enid North (33), wanita asal Australia yang ditemukan tewas di kolam renang perumahan Pondok Villa, Batu Beliq, Kuta Utara, Badung, Bali, Minggu (30/12/2012) silam. Keluarga tidak mengizinkan jenazahnya diotopsi dan sampai saat ini polisi tak bisa mengungkap penyebab pasti kematian korban.

Kasus kedua hanya berselang beberapa hari setelah tewasnya Danielle. Paul Gill yang tengah menikmati liburan di Bali bersama keluarga kritis akibat ditikam perampok yang menyatroni vilanya di Gang Bisma, Pantai Brawa, Canggu, Kuta Utara, Jumat (4/1/2013) lalu. Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bali International Medical Center (BIMC), nyawa pria 42 tahun tersebut dapat diselamatkan.

Kasus ketiga adalah tewasnya Linda Margareth Chilver (54) pada Rabu (10/4/2013) lalu. Wanita asal Victoria, Melbourne, ini ditemukan tewas tergeletak di tengah jalan Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali. Tim forensik RSUP Sanglah baru saja selesai melakukan otopsi jenazah korban pada Kamis (25/4/2013) lalu dan menemukan luka dalam di bagian otak, kepala, punggung, serta dada. Sampai saat ini polisi belum bisa menyimpulkan kematian korban dan dugaan sementara adalah kecelakaan lalu lintas.

Kasus terakhir menimpa LK Taylor (28), turis Australia yang menjadi korban perkosaan dan perampokan di Vila Damais Kamar Nomor 3, Jalan Bumbak No 189, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Sabtu (27/4/2013) lalu. Polisi menduga pelaku perampokan dan pemerkosaan adalah "pemain" lama.

"Kita menduga pelaku merupakan kelompok Lombok yang belum tertangkap," ujar Kapolsek Kuta Utara AKP Reindhard H Nainggolan, saat ditemui di kantornya, Senin (29/4/2013) siang tadi.

Pada bulan Januari lalu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sudah menginstruksikan kepada pengusaha vila untuk meningkatkan keamanan, tetapi sampai saat ini masih banyak yang "bandel".

"Untuk mencegah, pertama, vila-vila harus punya satpam, kalau tidak punya satpam mengundang orang untuk berbuat jahat. Yang kedua, vila harus terdaftar, daftarnya kasih ke polisi supaya bisa dipatroli," pesan Pastika seusai menghadiri acara di Taman Ayun, Badung, Sabtu (5/1/2012) silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com