JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Dewan Pembina Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo) Moh Jumhur Hidayat mendukung adanya mantan pengurus buruh dan aktivis buruh masuk ke pentas politik. Pernyataan itu disampaikan Jumhur ketika memberi sambutan pada HUT ke-21 Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Seluruh Indonesia (KSBSI) di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Sabtu (27/4/2013).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden KSBSI Mudhofir mengatakan, dua aktivis buruhnya mencalonkan sebagai calon anggota legislatif. Mereka adalah mantan Presiden KSBSI Rekson Silaban yang mencalonkan diri sebagai Senator DPD RI, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jakarta Deddy Hardianto mencalonkan sebagai DPRD Dapil II Jakarta Utara dari Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI).
Menurut Jumhur, kaum buruh perlu memiliki calon-calon wakil di parlemen. "Sebaik-baiknya calon yaitu yang Anda kenal dan sepak terjangnya sudah diketahui dan dirasakan oleh anggotanya selama ini. Saya sudah kenal lama Rekson dan beliau pantas untuk anda menangkan," ujar Jumhur yang juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Kepada ratusan anggota buruh yang hadir, Jumhur meminta agar mereka berjuang secara bergerilya, dari gorong ke gorong, dari gang ke gang untuk memilih Rekson dan Deddy pada pemilihan umum mendatang.
Dijelaskan Jumhur, sebagai aktivis buruh kekuatan calon-calonnya yang akan masuk sebagai anggota partai politik bukan pada uang, poster dan spanduk. Kekuataan aktivis buruh adalah pada jaringan lintas buruh dan keluarganya. "Anda harus punya calon buruh di DPRD dan Senator," katanya.
Kebesaran KSBSI, lanjutnya, harus berada pada adanya perwakilan di Parlemen yang akan memperjuangkan suara buruh. Jumhur menambahkan, dirinya dan KSBSI sudah teruji pada era penumbangkan rejim Soeharto. "Tidak sedikit aktivis KSBSI yang dipenjara Soeharto," katanya.
Jumhur menambahkan, pilihan masuk menjadi anggota parpol tentu bagus dalam upaya memperjuangkan suara buruh di Parlemen.
Presiden KSBSI Mudhofir menambahkan, agenda utama KSBSI yaitu terus melakukan persatuan kaum buruh di Jakarta dengan agenda perubahan politik melalui kesadaran buruh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.