Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Partai Nasional Aceh Ditembak Pakai Senjata FN

Kompas.com - 26/04/2013, 20:49 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Kepala Satuan Reskrim Polres Pidie AKP Raja Gunawan menyatakan, Muhammad bin Zainal Abidin (33), salah seorang anggota Satuan Tugas Partai Nasional Aceh (PNA) ditembak orang tak dikenal dengan senjata jenis FN. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya satu selongsong peluru jenis FN di dalam mobil korban.

Muhammad ditembak mati di Desa Blang Beureueh, Kacamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, pada Kamis (25/4/2013) malam. Jasad korban bersama mobilnya ditemukan di dasar jurang sungai di Desa Blang Beureueh, Kecamatan Mutiara, Pidie.

“Karena kita masih melakukan pengembangan informasi dari saksi-saksi dan keluarga korban, sementara barang bukti yang kita temukan di lokasi sudah kita amankan, termasuk mobil korban. Saat melakukan identifikasi kita menemukan 1 butir selongsong peluru jenis FN di dalam mobil korban," ungkap Raja, Jumat.

Dari hasil otopsi Rumah Sakit Umum Aceh, terdapat tiga luka tembak di bagian kepala, pipi, dan bahu. Korban ditemukan sudah tak bernyawa di dalam mobilnya dengan kondisi tangan terikat.

"Modusnya diduga, korban setelah ditembak di lokasi lain, kemudian pelaku mendorong mobilnya ke dalam sungai," katanya.  

Raja menyatakan, sejauh ini polisi belum mengetahui motif penembakan tersebut.

Sementara itu, jenazah Muhammad dikebumikan di kampung halamannya di Desa Waido, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Jumat (26/4/2013) siang.

Kepergian Muhammad meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi keluarga dan kerabat dekatnya. Alhamarhum diketahui meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil.

“Almarhum meninggalkan seorang bayi yang baru lahir tujuh hari yang lalu dan anak pertamanya berumur enam tahun," kata paman korban, Iskandar, kepada wartawan di rumah duka.

Menurut Iskandar, almarhum keluar dari rumah orangtuanya tadi malam sekitar pukul 11.00 WIB dengan menggunakan mobil Avanza miliknya, setelah ia menerima panggilan telepon dari seseorang.

“Namun saat keluar, dia tidak memberitahukan kami tujuannya kemana. Tiba-tiba tadi pagi kami mendapat kabar Muhammad telah meninggal karena ditembak oleh orang tak dikenal," jelasnya.

Di bagian lain, Ketua DPP Partai Nasional Aceh (PNA) Irwansyah menilai, aksi penembakan terhadap anggota satgas PNA merupakan salah satu bentuk ancaman terhadap Pemilu 2014 mendatang. Aksi itu sama seperti inditimadasi yang sudah dialami oleh caleg dari Partai Nasional Aceh belakangan ini.

“Kita tentu akan melakukan advokasi dan mengawal proses kasus kekerasan ini. Seharusnya polisi bertindak lebih cepat sehingga tidak terus terjadi kekerasan di Aceh," kata Irwansyah saat diwawancarai di rumah duka.

Irwansyah berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku penembakan yang menimpa kader dari PNA ini, sehingga teror dan kekerasan di Aceh tidak terus terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com