Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Segera Selesaikan Proyek JLNT

Kompas.com - 25/04/2013, 13:52 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta kepada BUMN yang mengerjakan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang agar segera menyelesaikan proyek tersebut. Waktu penyelesaian proyek tersebut tersisa 1,5 bulan lagi.

Proyek ini dikerjakan oleh BUMN Karya yaitu Adhi Karya, Nindya Karya, dan Istaka Karya. Dua BUMN pertama tersebut sudah menyelesaikan seluruh proyek yang ditangani, sementara Istaka Karya tersisa proyek 10 meter jalan yang harus diselesaikan.

"Proyeknya baik, cuma karena tinggal sedikit lagi, ya diselesaikan saja. Masyarakat sudah menunggu," kata Dahlan saat ditemui di kantor Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (25/4/2013).

Dahlan mengklaim bahwa seluruh pengerjaan proyek ini berlangsung secara transparan dan akuntabel. Dahlan juga membantah bila ada salah satu perusahaan BUMN Karya tersebut yang melakukan wanprestasi atas proyek ini. "Saya tidak tahu (kalau ada wanprestasi). Kalau nyogok juga tidak mungkin, soalnya (Istaka Karya) kan mau pailit," tambahnya.

Dahlan juga membantah bahwa pelaksanaan proyek ini mangkrak dari jadwal semula. Sebab, target penyelesaian proyek tersebut adalah Juni 2013 mendatang. Sementara itu, Istaka Karya yang belum menyelesaikan sisa proyek ini diminta untuk segera menyelesaikan. "Istaka ini bukan terlambat, kan target penyelesaiannya kan Juni nanti," tambahnya.

Dahlan pun mengaku, pihaknya sudah mengumpulkan ketiga direksi dari tiap-tiap BUMN Karya ini. Klaim Dahlan, tidak ada satu pun direksi yang melakukan tindakan tercela dan merugikan siapa pun dalam hal ini. "Saya sudah kumpulkan semua direksi itu dan mereka mengaku tidak ada permainan uang apa pun," jelasnya.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) dihentikan sementara. Alasannya, proyek tersebut tidak dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2013 sehingga belum ada ketersediaan dana untuk menyokongnya.

Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, proyek yang dimulai sejak 2010 ini seharusnya sudah selesai di akhir 2012. Namun, hingga saat ini, proyek belum selesai. Ia menilainya sebagai wanprestasi. "Harusnya selesai akhir 2012, tapi ternyata belum selesai sampai sekarang, jelas wanprestasi. Ini (JLNT) dihentikan dulu, dianggarkan di APBD Perubahan (2013)," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Wanprestasi (breach of contract) adalah pelanggaran atau kegagalan untuk melaksanakan ketentuan kontrak atau perjanjian yang mengikat secara hukum.

Ada dua jenis wanprestasi, yaitu wanprestasi total yang berarti pelaksanaan kontrak sudah tidak mungkin dilaksanakan dan wanprestasi parsial yang berarti kontrak masih mungkin dilaksanakan.

Adapun untuk proyek JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini ada tiga paket pengerjaan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Di antara ketiga paket itu, ada satu paket yang masih dalam pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur.

Berdasarkan desain awal, JLNT ini memiliki dua pilar di kanan dan kiri Jalan Prof Dr Satrio. Namun, karena ada pipa air baku, desain berubah dari dua jalur arah timur dan barat disatukan, di sisi kanan Jalan Satrio.

Hal itulah yang membuat pembangunan di daerah persimpangan Jalan Sudirman itu lebih lambat dibandingkan area pekerjaan lainnya.

Sementara itu, di Jalan Prof Dr Satrio, sudah tidak ada pekerjaan apa pun. Anggaran proyek JLNT ini menghabiskan dana sekitar Rp 840 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com