Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Pongkor Habis, Disiapkan Jadi Wisata

Kompas.com - 25/04/2013, 02:29 WIB

Bogor, Kompas - Pemerintah berniat mengubah kawasan tambang emas di hutan lindung Pongkor, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, menjadi tujuan wisata. Ini dilakukan saat cadangan emas selesai dieksploitasi PT Aneka Tambang yang izin usaha pertambangannya berlaku hingga 2021.

”Kalau tahun 2019 (Antam menyebut izin usaha pertambangan selesai 2021) habis mineralnya, kami harap menjadi wisata konservasi,” kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Selasa (23/4), di lokasi tambang emas Antam di Pongkor, Bogor.

Ia berbicara kepada pers didampingi Direktur Utama PT Antam (Persero) Tbk Alwinsyah Lubis. Saat itu, Antam menyerahkan buku Definitif Konseptual Masterplan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PPKH) Kluster Antam.

Zulkifli meninjau PPKH yang diresmikannya pada 27 Desember 2010, sekaligus meresmikan prasasti penanaman 1.000 hektar. Ia juga meresmikan kompleks persemaian Pusat Penelitian dan Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli serta pelepasan jalak putih. Itu bagian dari menjadikan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) sebagai PPKH terbesar di Asia Tenggara.

Adapun PPKH Kluster Antam berkonsep pengembangan area yang memadukan kawasan tambang Antam dengan pengembangan wilayah sekitar. Di dalamnya dikembangkan 4 subkluster: restorasi lahan, konservasi keanekaragaman hayati dan ekowisata, pendidikan, penelitian, dan budaya, serta tambang.

Langkah itu diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui pelibatan sebagai pelaku wisata alam. ”Pengelolaan berbasis keamanan bukan zamannya lagi, perlu dukungan masyarakat,” katanya.

Zulkifli mengatakan, langkah itu tak bisa dinikmati 1-2 tahun.

Jangan instan

Zulkifli menyatakan, tanpa pengelolaan yang baik, TNGHS bisa menyusul hutan Sentul, Puncak, dan Hambalang yang jadi kawasan bisnis dan permukiman. ”Pengembangan hutan secara instan meminggirkan masyarakat setempat,” katanya.

Ia meminta agar masyarakat benar-benar dilibatkan dan mendapat manfaat ekonomi dari TNGHS. Kondisi itu juga disorot para pegiat lingkungan yang masih kurang hingga saat ini.

Direktur Utama Antam Alwinsyah Lubis membeberkan sejumlah kegiatan perusahaannya di bidang lingkungan. Ia menyebut pelepasliaran elang bido, elang ular jawa, dan jalak putih serta penanaman 1,4 juta pohon di sekitar area tambang Antam ataupun di luar, seperti di Merapi, Magelang. Kini, pihaknya siap menanami lahan kritis di bantaran Kali Ciliwung. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com