Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNK Bangka Barat: Penanggulangan Narkoba Perlu Masuk Kurikulum

Kompas.com - 24/04/2013, 11:25 WIB

MUNTOK, KOMPAS.com - Badan Narkotika Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, menyatakan, penanggulangan bahaya penyalahgunaan narkoba perlu dimasukkan dalam kurikulum di sekolah, untuk menekan jumlah pengguna di kalangan pelajar.

"Bahaya narkoba perlu penanganan sejak dini yang serius dan berkelanjutan, dengan harapan mampu menekan jumlah penyalahgunaan benda haram itu," ujar Pelaksana Harian BNK Kabupaten Bangka Barat, Agus Sunawan, di Muntok, Rabu (24/42013).

Ia menjelaskan, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat perlu membuat standar acuan yang dibuat oleh pihak berkompeten, agar bisa dipakai semua guru di setiap sekolah.

Menurut Agus, penyampaian materi mata pelajaran yang seragam dan diterapkan di setiap sekolah itu, diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba sesuai dengan tingkat usia masing-masing.

"Ini perlu dipikirkan pihak terkait, mumpung belum terlambat dan kurikulum baru juga belum dijalankan, kami siap mendukung kegiatan itu," katanya.

Selain penanggulangan bahaya narkoba, lanjut Agus, setiap sekolah juga perlu menyampaikan materi penaggulangan HIV/AIDS, pendidikan seks, dan keluarga berencana, yang selama ini belum dipahami pelajar di daerah itu.

"Pola sosialisasi seperti yang kami laksanakan saat ini, setahun sekali di setiap sekolah, sepertinya kurang efektif untuk mengurangi perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Terbukti masih banyak usia pelajar yang menyalahgunakan narkoba," kata Agus.

Ia menjelaskan, pola sosialisasi atau seminar dengan mengundang narasumber dari pihak terkait seperti polisi, BNK, BPPKB, Komisi Penanggulangan AIDS, dan Dinas Kesehatan, merupakan pola lama yang perlu ditingkatkan kualitas dan frekwensinya.

"Sementara pola itu bisa tetap dijalankan, namun akan lebih baik jika pola pembelajaran secara terus menerus melalui mata pelajaran tertentu juga dijalankan agar generasi muda paham dan menjauhi perilaku menyimpang itu," ujarnya.

Agus Menambahkan, kurikulum baru yang akan menyelipkan materi karakter bangsa dan penanggulangan kenakalan remaja dalam setiap mata pelajaran, dinilai kurang efektif dan dikhawatirkan akan terjadi pembiasan pemahaman yang bisa disalahartikan oleh siswa itu sendiri, karena kurang mendalam pembahasannya.

"Perlu mata pelajaran khusus untuk tiga permasalahan (narkoba, AIDS dan seks bebas) itu, atau minimal bisa digabungkan dengan mata pelajaran bimbingan dan konseling (BK) atau mata pelajaran khusus lain. Sementara pendidikan karaker tetap berjalan seperti yang sudah direncanakan" katanya.

Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com