Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kontraktor yang Stop JLNT, Bukan Kami

Kompas.com - 24/04/2013, 09:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah bahwa dialah yang menghentikan pengerjaan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Ia menegaskan, proyek itu terpaksa dihentikan oleh pihak kontraktor dengan dugaan kehabisan anggaran.

Basuki menegaskan, saat ini pihaknya tengah mempelajari penyebab mandeknya proyek tersebut. Pada dasarnya, ia ingin proyek itu segera selesai, kalaupun hasil audit mengharuskan tender ulang sebelum melanjutkan pembangunan. Dia berharap hal itu tak menyita waktu lama.

"Harus diluruskan, yang stop itu proyek bukan kita. Tapi dia sendiri (kontraktor). Kenapa stop sendiri? karena belum dibayar, mungkin kehabisan uang," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menyampaikan, pihaknya bisa saja menyelesaikan tunggakan terkait proyek yang sudah berjalan hampir 90 persen itu. Akan tetapi, semuanya harus menunggu hasil audit BPK, BPKP, dan Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kalau kita harus bayar (utang), ya kita bayar, anggarannya ada kok. Tapi harus nunggu hasil audit," ujarnya.

Seperti sudah diberitakan, penghentian proyek JLNT itu disinyalir karena kehabisan anggaran. Dinas Pekerjaan Umum masih berutang Rp 20 miliar kepada PT Adhi Karya. Menurut Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswo Dharmawan, pengerjaan proyek untuk perusahaan yang dipimpinnya sudah selesai sesuai kontrak. Adhi Karya, kata dia, justru belum menerima haknya sekitar Rp 20 miliar dari Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

Kiswo mengaku siap untuk diaudit. Pemeriksaan keuangan proyek, menurut Kiswo, harus dilihat per paket. Sebab, proyek dikerjakan dengan sistem paket. Dengan model seperti ini, akan terlihat di ruas mana atau pihak mana yang layak menerima sanksi karena tidak memenuhi target.

Pengerjaan proyek ini dimulai tahun 2010, yang dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi, sedangkan paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya. Sementara itu, paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya. Saat ini, pengerjaan proyek sudah mencapai 90 persen dari total pengerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com