Jakarta, Kompas -
Dalam keterbukaannya pada Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa (23/4), Direktur Keuangan AALI Santosa mengungkapkan, AALI mencatatkan kerugian kurs senilai Rp 3,28 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Padahal, pada periode sama tahun 2012, perseroan untung Rp 2,78 miliar.
Dari sisi pendapatan, AALI mencatat kenaikan pendapatan bersih sekitar 5,52 persen menjadi Rp 2,72 triliun pada triwulan pertama tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,58 triliun. Meskipun demikian, laba bruto perseroan turun menjadi Rp 714,29 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu senilai Rp 738,94 miliar.
Dari sisi beban, beban pokok pendapatan AALI juga naik menjadi Rp 2 triliun pada triwulan pertama tahun 2013 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,84 triliun. Beban umum dan administrasi perseroan naik menjadi Rp 135,74 miliar pada triwulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 131,12 miliar. Beban penjualan perseroan pada triwulan pertama tahun ini pun naik menjadi Rp 116,70 miliar dibandingkan dengan pada periode sama tahun sebelumnya Rp 77,20 miliar.
Sepanjang tahun 2012, AALI membukukan laba bersih senilai Rp 2,41 triliun. Jumlah itu naik tipis sekitar 0,2 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2011 yang mencapai Rp 2,40 triliun. Perseroan tetap membagikan dividen senilai Rp 685 per saham.
Presiden Direktur AALI Widya Wiryawan seusai rapat umum pemegang saham, kemarin, mengatakan, sisa dividen senilai Rp 445 per saham akan dibayarkan mulai 3 Juni 2013 kepada pemegang saham. Sebelumnya AALI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 230 per saham yang telah dibayarkan pada 5 November 2012.