Selain itu, proyek tersebut terhenti karena pelaksana, PT Istaka Karya, memiliki tagihan yang belum dibayarkan Pemprov DKI sehingga mereka menghentikan pengerjaan. PT Istaka Karya memenangi satu paket di jalur Mas Mansyur, dari tiga paket yang ditawarkan.
”Saya mendukung usaha audit Gubernur Jokowi,” kata Dahlan Iskan, Selasa (23/4), di kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Sebenarnya penyelesaian proyek itu tinggal menunggu beberapa meter saja dan letaknya persis di atas Jalan Sudirman. Proyek itu semestinya bisa selesai dalam waktu 1,5 bulan lagi dan bisa segera digunakan.
Berdasarkan kontrak, proyek itu seharusnya selesai akhir Juni ini. ”Sekarang masih April. Kalau 1,5 bulan lagi pas. Namun, karena pembayaran proyek dihentikan, Istaka pun menghentikan proyek itu. Istaka mencari pinjaman kepada pihak ketiga, yaitu perbankan BUMN, agar bisa menyelesaikan proyek itu,” katanya.
Istaka menyadari, proses pencarian pinjaman membutuhkan waktu sehingga proyek itu dihentikan sementara. Saat ini, PT Istaka mempunyai tagihan kepada Pemprov DKI sekitar Rp 24 miliar. Istaka mendukung dilakukan audit ulang agar sisa pembayaran dikucurkan dan sisa proyek segera diselesaikan.
Direktur Utama PT Istaka Karya Kasman Muhammad, Selasa, mengatakan, pengerjaan proyek itu berhenti sekitar tiga pekan terakhir ini. ”Karena belum ada pembayaran tagihan, kami tidak kuat lagi meneruskan pengerjaan proyek sehingga berhenti sementara,” ucapnya.
Tagihan itu diajukan kepada Pemprov DKI setiap bulan. Namun, beberapa bulan ini tak ada pembayaran sehingga tagihan menjadi Rp 24 miliar. Selama tagihan belum dibayar, perusahaan harus berutang ke bank.
Menurut Kasman, sisa pekerjaan itu bisa dibereskan dalam 1,5 bulan. Adapun kontrak kerja perusahaan ini dalam proyek berlaku sampai Juni 2013.