Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leher Korban Perkosaan Disayat Pakai Pisau Dapur

Kompas.com - 23/04/2013, 16:42 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata setelah dipukul dengan menggunakan balok kayu, korban perkosaan, perampokan dan pembunuhan, Priya Pustipa Restanti (16), siswi SMK YPPK Maguwoharjo Depok juga didisayat lehernya.

Dari hasil pencarian barang bukti yang dilakukan olah aparat Polres Sleman pada hari Minggu (21/4/2013) di rumah kosong milik nenek Yn, salah satu tersangka, polisi menemukan pisau yang digunakan untuk menyayat leher korban.

"Saat di rumah kosong, Yn bercerita korban juga disayat lehernya dengan menggunkan pisau dapur," terang Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman, Selasa (23/04).

Hery menambahkan para pelaku menyayat leher setelah kepala korban dipukul dengan balok kayu. Hal itu dilakukan untuk memastikan korban benar-benar meninggal.

"Yn dan Ar setelah memukul kepala langsung menyayat leher korban untuk memastikan korban benar-benar sudah meninggal," tegasnya.

Lebih lanjut Hery menjelaskan, pembakaran yang dilakukan para pelaku sampai dua kali sebagai upaya untuk menghilangkan jejak.

"Mereka berupaya menghilangkan bukti pembunuhan dan perkosaan dengan membakar tubuh korban sampai dua kali," ungkapnya.

Dari tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kosong, polisi mengamankan barang bukti berupa satu pisau dapur yang digunakan untuk menyayat, Kasur tempat perkosaan, jerigen untuk membeli bensin dan satu balok kayu untuk memukul kepala korban.

"Barang bukti lainnya yang diamankan adalah satu motor Vario milik korban dan dua motor milik para tersangka," pungkasnya.

Sampai saat ini pihak kepolisian Sleman masih mengejar satu pelaku berinisial CA yang diduga menjadi otak dari perkosaan dan pembunuhan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com