Surabaya, Kompas -
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jatim Sirmadji Tjondro Pragolo di Surabaya, Senin (22/4), menyatakan, PDI-P akan mengumumkan pasangan calon untuk maju dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jatim pekan depan sebelum pendaftaran. Tahapan pendaftaran calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim pada 13-19 Mei.
”Kami berhak mengusung calon tanpa harus koalisi. Dalam waktu dekat, dewan pimpinan pusat akan mengumumkan pasangan calon untuk mengalahkan pasangan petahana,” ucapnya.
Sirmadji mengatakan, PDI-P juga sudah menyiapkan mesin politik di tingkat akar rumput. Dengan demikian, saat pasangan calon diumumkan, seluruh kader siap untuk memenangkan pilkada pada 29 Agustus. Kendati demikian, dia tidak mau menyebut nama calon yang bakal diusung PDI-P.
Selama ini terdapat sejumlah nama kader PDI-P yang akan diusung sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur, yakni Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH, mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, anggota Komisi VIII DPR Said Abdullah, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-P Jatim
Sementara Partai Nasdem mengisyaratkan dukungan terhadap pencalonan Ketua Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa pada pilkada mendatang.
”Baru Ibu Khofifah yang datang kepada kami dan silaturahim dengan Pak Surya Paloh. Kita tunggu saja,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jatim Tedjo Edhy Purdijatno.
Dari Semarang, Jawa Tengah, dilaporkan, masyarakat mengkhawatirkan maraknya politik uang pada pemilihan gubernur Jawa Tengah, 26 Mei 2013. ”Kekhawatiran akan politik uang bisa dimaklumi karena makna pemimpin bagi partai politik pendukung dengan kesepakatan tertentu. Masyarakat harus mengawasi praktik itu,” kata budayawan dan mantan Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Eko Budihardjo.
Pemilihan gubernur Jateng akan diikuti tiga pasangan calon, termasuk petahana Bibit Waluyo. Harta kekayaan Gubernur Jateng ini tercatat Rp 13,17 miliar, naik sekitar Rp 1,7 miliar dibandingkan dengan data laporan harta kekayaan penyelenggara negara tahun 2012.
Dari Palembang, Sumatera Selatan, pengamat politik dari Universitas Sriwijaya, Febrian, menilai, Pilkada Sumsel akan menjadi ajang perebutan suara partai Islam dengan nasionalis.
Kubu ini mencuat pada pasangan Iskandar Hasan-Hafizs Tohir yang mendapat dukungan murni partai berbasis Islam dan tiga pasangan lain dengan dukungan yang didominasi partai nasionalis.