Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Incar 1 Kursi di Luar Negeri

Kompas.com - 22/04/2013, 16:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengincar satu kursi dari warga Indonesia di luar negeri pada Pemilihan Legislatif 2014. Untuk mengejar target tersebut, pimpinan Dewan Pimpinan Pusat PKS akan menggelar pertemuan konsolidasi kader PKS di luar negeri.

"Target kami yakni satu kursi untuk daerah pemilihan luar negeri," ujar Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho di Jakarta, Senin (22/4/2013).

Dia mengungkapkan, Presiden PKS Anis Matta akan memimpin langsung pertemuan konsolidasi tersebut. Rencananya konsolidasi akan dilakukan di kota Istanbul, Turki, pada 27-28 April 2013. Menurut Taufik, PKS belum pernah melakukan konsolidasi untuk pengurus Pusat Informasi dan Pelayanan PKS. PKS, katanya, juga sudah sejak pekan lalu mendaftarkan caleg ke KPU sehingga persoalan dalam negeri sudah diselesaikan terlebih dulu.

"Partai kami relatif sudah selesai menggarap konsolidasi untuk kader di dalam negeri dengan roadshow yang dilakukan Presiden PKS beserta pimpinan lain sejak 2 Februari 2013 dan puncaknya berakhir pada acara Milad ke-15 PKS dan rapimnas di Semarang," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri (BPHLN) PKS Taufik Ramlan mengatakan, target PKS untuk Pemilu 2014 mendapatkan satu kursi penuh dari luar negeri cukup realistis. "PKS memiliki pusat informasi dan pelayanan PKS atau PIP PKS di 22 negara dengan kader sampai 7.000," papar Taufik.

Untuk mencapai target suara di luar negeri, Taufik pun meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) serius menjaring suara warga negara Indonesia di luar negeri yang sebenarnya besar, tetapi tingkat partisipasinya selalu rendah dalam setiap pemilu.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan, selain menggelar acara konsolidasi kader di luar negeri, PKS akan menemui pengurus partai berkuasa di Turki, yaitu AK Party. PKS akan membangun kerja sama di bidang pembangunan sumber daya manusia kalangan muda dan profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com