Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hayati Pemikiran Kartini!

Kompas.com - 21/04/2013, 09:42 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 30 orang yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan melakukan aksi unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (21/4/2013). Selain menentang kekerasan kepada kaum perempuan, mereka meminta agar masyarakat membaca surat-surat yang pernah dibuat oleh RA Kartini. Istri keempat dari Bupati Rembang ini memang pernah menulis sejumlah tulisan tentang perjuangan kaum perempuan yang pada saat itu masih kental akan diskriminasi.

Tulisan tersebut dapat dilihat di buku Habis Gelap Terbitlah Terang. "Sekarang kebanyakan masyarakat hanya mengetahui bahwa Kartini adalah ibu emansipasi, tetapi tidak pernah mengetahui apa pemikirannya," ujar Mutiara Eka Pratiwi, anggota komite aksi perempuan di bundaran HI, Minggu.

Kartini menuliskan tulisan tersebut semasa dirinya dipingit oleh orangtuanya selama enam tahun sejak dirinya berusia 12 tahun. Pada eranya, kaum perempuan dianggap pihak yang lemah. Kaum perempuan tidak boleh belajar, bekerja, bahkan keluar. Untuk itu Kartini menuliskan pemikiran-pemikirannya tentang perbedaan yang ada kala itu.

"Saya terinspirasi ketika ia menulis bahwa masyarakat Jawa harus tunduk kepada Belanda pada masa lalu. Sekarang bukan tunduk pada penjajah, tetapi pada atasan. Kita bisa melihat masih banyaknya buruh wanita yang dilecehkan oleh atasannya," kata Mutiara.

Untuk itu Mutiara berharap kaum perempuan saat ini harus mempunyai pemikiran seperti Kartini. Menurutnya, perempuan yang menjadi korban masih mengalami ketidakadilan dan kesulitan harus melaporkan kasus yang menimpanya. Selain hukum yang masih tidak berspektif kepada korban, sikap aparat penegak hukum yang masih menyalahkan korban juga masih kerap terjadi.

"Demikian pula dengan pernyataan para pejabat terkait kasus kekerasan seksual, yang masih menyalahkan cara berpakaian perempuan, sehingga perempuan dianggap layak menjadi korban," kata Mutiara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah dan DPR Diam-Diam Lanjutkan Revisi UU MK, Jokowi: Tanya DPR

    Pemerintah dan DPR Diam-Diam Lanjutkan Revisi UU MK, Jokowi: Tanya DPR

    Nasional
    RUU Penyiaran Larang Siaran Berlangganan Memuat Materi LGBT

    RUU Penyiaran Larang Siaran Berlangganan Memuat Materi LGBT

    Nasional
    Jokowi Sebut Susunan Pansel Capim KPK Diumumkan Juni

    Jokowi Sebut Susunan Pansel Capim KPK Diumumkan Juni

    Nasional
    Jokowi Pastikan Stok Beras Aman Jelang Idul Adha

    Jokowi Pastikan Stok Beras Aman Jelang Idul Adha

    Nasional
    Ketua KPK Tak Masalah Capim dari Polri dan Kejagung Asal Berintegritas

    Ketua KPK Tak Masalah Capim dari Polri dan Kejagung Asal Berintegritas

    Nasional
    KPU Sebut Klaim Perindahan Suara PPP di Papua Pegunungan Tak Konsisten

    KPU Sebut Klaim Perindahan Suara PPP di Papua Pegunungan Tak Konsisten

    Nasional
    Utak-atik Masa Jabatan Hakim Konstitusi lewat Revisi UU MK Dinilai Upaya Menawan Independensi MK

    Utak-atik Masa Jabatan Hakim Konstitusi lewat Revisi UU MK Dinilai Upaya Menawan Independensi MK

    Nasional
    Buka Masa Persidangan V DPR RI, Puan Imbau Anggota Laksanakan Tugas Konstitusional dengan Optimal

    Buka Masa Persidangan V DPR RI, Puan Imbau Anggota Laksanakan Tugas Konstitusional dengan Optimal

    Nasional
    Eko Patrio Mengaku Kaget Disiapkan PAN Jadi Menteri

    Eko Patrio Mengaku Kaget Disiapkan PAN Jadi Menteri

    Nasional
    Bela Nurul Ghufron, Alex Marwata Yakin Tak Ada Pelanggaran Etik

    Bela Nurul Ghufron, Alex Marwata Yakin Tak Ada Pelanggaran Etik

    Nasional
    Interupsi PKS di Rapat Paripurna: Makan Siang-Susu Gratis Harus Untungkan Petani, Bukan Penguasa

    Interupsi PKS di Rapat Paripurna: Makan Siang-Susu Gratis Harus Untungkan Petani, Bukan Penguasa

    Nasional
    Jokowi Puji RS Konawe yang Dibangun Pakai Uang Pinjaman

    Jokowi Puji RS Konawe yang Dibangun Pakai Uang Pinjaman

    Nasional
    Sikap Politik PKS di Dalam atau Luar Pemerintah Ditentukan Majelis Syuro Bulan Depan

    Sikap Politik PKS di Dalam atau Luar Pemerintah Ditentukan Majelis Syuro Bulan Depan

    Nasional
    Penembak Danramil Aradide Diketahui Sudah Bergabung ke OPM Kelompok Osea Satu Boma Setahun

    Penembak Danramil Aradide Diketahui Sudah Bergabung ke OPM Kelompok Osea Satu Boma Setahun

    Nasional
    Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden sampai 6 Bulan Lagi, Lho

    Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden sampai 6 Bulan Lagi, Lho

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com