Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian 3 Korban Longsor di Garut Dihentikan

Kompas.com - 20/04/2013, 21:14 WIB

GARUT, KOMPAS.com - Pencarian tiga korban tertimbun tanah longsor di Puncak Lancang, Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dihentikan, Sabtu, (20/4/2013), karena faktor cuaca dan ancaman bahaya longsor susulan.

"Pencarian kami hentikan dulu tadi sore karena dari siang hujan gerimis, takut ada longsor susulan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Zatzat Munajat.

Menurut dia, lokasi longsor yang berada di kawasan tanah tebing itu cukup berbahaya bagi tim evakuasi pencarian korban, apalagi waktu sudah menjelang malam.

Upaya pencarian dari unsur anggota TNI/Polri, relawan bencana dan masyarakat, kata Zatzat, akan kembali dilakukan secara gotong royong, Minggu (21/4/2013) pagi.

"Pencarian korban akan kami lanjutkan besok pagi, mudah-mudahan korban dapat segera ditemukan," katanya.

Tim evakuasi melakukan pencarian tiga petani yang tertimbun tanah ketinggian sekitar 7 meter sampai 10 meter dengan alat sederhana berupa cangkul, sementara alat berat tidak bisa menuju lokasi longsor.

Hasil pencarian secara manual itu, petugas hanya menemukan satu pasang sepatu karet yang diduga milik dari salah seorang korban.

"Tanda-tanda lain dari pencarian korban belum ada, kecuali sepatu boots sebelah," kata Zatzat.

Bencana longsor terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di lahan perkebunan milik Perhutani, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, atau berada sekitar lokasi operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pertamina Kamojang.

Longsor tanah tebing setinggi 300 meter tersebut terjadi secara tiba-tiba saat cuaca cerah, kemudian menimbun tiga petani yaitu Elah (40), Enoh (40), dan Juhaena (36) yang sedang  bertani di bawah tebing.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com