Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPT Bengawan Solo Berlakukan Siaga II Banjir

Kompas.com - 20/04/2013, 09:48 WIB

BOJONEGORO, KOMPAS.com — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan Siaga II menghadapi banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air 14,13 meter, Sabtu (20/4/2013) pukul 08.00 WIB.

"Naiknya air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro disebabkan pengaruh hujan di daerah Kali Madiun dan sekitarnya, juga daerah hulu Jawa Tengah," kata Mucharom, Kepala Seksi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro.

Namun, kata Mucharom, naiknya permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya akan kembali surut sepanjang tidak ada tambahan air hujan. "Saat ini ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mulai stabil. Air akan berangsur-angsur surut sepanjang tidak ada tambahan air hujan," ujarnya.

Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo menyebutkan, ketinggian air Bengawan Solo masuk Siaga II dengan ketinggian air mencapai 14,09 meter pada Jumat (19/4/2013) pukul 24.00 WIB.

"Selama beberapa jam air naik menjadi 14,15 meter, tetapi kemudian surut," kata seorang petugas di Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Rianto.

Sementara itu, ketinggian air yang sempat mencapai 27,15 meter di Karangnongko, Kecamatan Ngraho—sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro—mulai turun menjadi 26,70 meter pada Sabtu pukul 06.00 WIB. "Air Bengawan Solo di Ngawi juga sudah mulai surut di bawah siaga banjir," ucapnya.

Menurut Mucharom, kondisi banjir Bengawan Solo dengan status Siaga II di daerah hilir Jatim saat ini masih terkendali. Namun, kewaspadaan tetap dilakukan dengan mempertimbangkan masih adanya peluang untuk hujan.

"Kalau memang dibutuhkan posko bencana bersama yang melibatkan berbagai pihak, akan kami buka lagi kalau memang kondisi banjir semakin mengkhawatirkan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, MZ Budi Mulyono.

Meski demikian, katanya, pemantauan perkembangan ancaman banjir Bengawan Solo tetap dilakukan intern posko bencana BPBD dengan menempatkan petugas piket selama 24 jam.

"Persediaan sembako yang merupakan sisa bantuan banjir Bengawan Solo beberapa hari lalu masih ada. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, segera kita distribusikan," katanya.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com