Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ajak PKB Berkoalisi dalam Pilwalkot Probolinggo

Kompas.com - 19/04/2013, 21:25 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — PDI-P Kota Probolinggo melakukan penjajakan untuk berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), meski selama ini PKB cenderung bersikap oposisi.

Hal itu disampaikan Ketua DPC PDI-P Kota Probolinggo Indi Eko Yanuarto saat menyerahkan daftar caleg sementara (DCS) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo, Jumat (19/4/2013). Indi mengatakan, PDI-P sudah berkomunikasi secara institusi dengan lima partai, untuk diajak berkoalisi memenangi pemilihan wali kota.

"Kelima partai itu adalah PKB, Demokrat,  Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kami sudah berkomunikasi di tingkat pengurus provinsi. Tawaran kami ternyata disambut baik. Kemungkinan berkoalisi sangat terbuka," kata Indi dengan penuh semangat.

Meskipun mengklaim koalisi dengan PKB sangat terbuka lebar, Indi memastikan bakal calon wakil wali kota yang akan mendampingi bakal calon wali kota dari PDI-P, yakni Hj Rukmini Buchori, tetaplah sosok yang ikut dalam penjaringan bakal calon wakil wali kota PDI-P.

Keempat sosok yang mengikuti penjaringan bakal calon wakil wali kota adalah Kulup, Suhadak, Suyut dan Saiful Nur Wahid. Itu artinya, meski jadi berkoalisi, PKB tetap tidak mendapatkan apa-apa, alias kadernya tidak menjadi bakal calon wali kota ataupun bakal calon wakil wali kota.

"Jadi, bakal calon wakil wali kota adalah salah satu dari keempat nama tersebut. Tidak akan dari luar. Kami sudah memberikan peluang kepada semua elemen masyarakat dan politisi sejak awal tahun ini untuk mendampingi Hj Rukmini, melalui penjaringan. Kalau tidak ikut penjaringan, ya sudah gak bisa. Termasuk Wakil Wali Kota Bandyk Soetrisno," ujarnya.

Indi mengabarkan, rekomendasi untuk bakal calon wakil wali kota akan turun akhir bulan ini dan akan sepaket dengan rekomendasi bakal calon wali kota yang dipastikan jatuh kepada Hj Rukmini.

Pernyataan Indi tentang kemungkinan besar PKB akan bergabung dengan PDI-P dinilai mengejutkan. Sebab, selama ini, PKB cenderung bersikap oposisi.

Pernyataan Indi juga berbeda dengan pernyataan Sekretaris DPC PKB Kuliman. Kuliman dengan tegas mengatakan bahwa rekomendasi bakal calon wali kota PKB sudah jatuh kepada Ketua DPC Hadi Zainal Abidin.

"Rekomendasinya sudah dipegang Yek Hadi setengah bulan lalu. Yang ngambil orang PKB, tetapi gak bisa saya sebut namanya. Rekomendasinya sekarang masih disimpan, nanti akan ditunjukkan pada waktunya buat surprise. Tak hanya itu, PKB juga sudah mengajak partai lain untuk bergabung," ujar Kuliman di samping Sekretaris DPC PKNU Hamid Rusydi.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD dari PKB Syafiuddin, yang berada di sebelah Kuliman, mengaku belum tahu apakah rekomendasi itu sudah turun apa belum. "Kami gak tahu apa-apa, Mas. Kami tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan PKB. Kami juga gak pernah diberi informasi seputar pemilihan wali kota oleh pengurus PKB. Gak tahu saya," katanya singkat.

Sebelumnya, rekomendasi PKB diperebutkan tiga kader partai yang dilahirkan NU itu, yakni anggota DPR RI Malik Haramain, Wakil Ketua DPRD Abdullah Zabut, dan Ketua PKB Hadi Zainal Abidin.

Beberapa waktu lalu, Malik mundur dari pencalonan atau tak lagi berebut rekomendasi PKB sebagai bakal calon wali kota. Malik mengaku ingin fokus sebagai wakil rakyat. Dengan begitu, rekomendasi PKB diperebutkan Zabut dan Hadi. Kedua kubu tersebut tak terang-terangan mengklaim rekomedasi di depan media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com